Senin, 27 November 2017

IJMA SHAHABAT KAFIRNYA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT

*IJMA' PARA SHAHABAT AKAN KAFIRNYA ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT*

1- Jabir bin Abdullah رضي الله عنه,
Mujahid bin Jubr bertanya kepadanya,
ماكان يفرق بين الكفر والإيمان عندكم من الأعمال في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم
"Apa yang menjadi pembeda antara kekufuran dan keimanan disisi kalian(para shahabat Nabi) dari amal-amal(yang ditinggalkan) pada masa Nabi صلى الله عليه وسلم؟
Beliau menjawab, الصلاة
*SHALAT*.

2- Abu Hurairah رضي الله عنه berkata:
كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يرون شيئا تركه كفرا غير الصلاة
"Para shahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم tidak memandang sesuatu yang ditinggalkan menjadi *KAFIR* selain *SHALAT*.

3- Hasan AlBashri رضي الله عنه (Tabi'in) berkata bahwa para shahabat Nabi berpendapat:
" فيكفر أن يدع الصلاة من غير عذر"
"..maka dia menjadi *Kafir* dengan meninggalkan *Shalat* tanpa udzur".

4- Berkata Abdullah bin Syaqiq(Tabiin)
لم يكن أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم يررن شيئا تركه كفر غير الصلاة
"Para Sahabat Nabi صلى الله عليه وسلم tidak memandang perbuatan jika ditinggal menjadi *Kafir* selain *Shalat*.

5- Ayyub AsSikhtiyani berkata:
ترك الصلاة كفر لا يختلف فيه
"Meninggalkan *Shalat* adalah *kekufuran* yang tidak diperselisihkan padanya".
(dan masih banyak perkataan lainnya:pent)
Dikutip dari👇🏻
https://dorar.net/aqadia/3669

Apakah kita tidak takut hilang semua kebaikan-kebaikan kita yang lain karena satu shalat yang kita tinggalkan!??

Anda mungkin banyak berbuat baik terhadap manusia, bersedekah menolong, atau mungkin anda juga puasa dan haji, tapi karena anda tidak shalat maka akan hilang semua amal-amal lainnya dan menyebabkan anda kekal diNeraka.
Allah Ta'alaa berfirman:
(وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ)
Dan orang-orang yang kafir maka celakalah mereka dan Allah menghapus segala amal-amalnya.
[Surat Muhammad 8]

Takutlah orang yang ketika malam berniat dalam hatinya sengaja untuk tidak shalat shubuh, kemudian Allah memanggilnya dipagi hari!!!

Minggu, 12 November 2017

HAL-HAL SEBELUM UMROH

*HAL-HAL YANG PERLU SEBELUM UMROH*

1- Bertaubat Nasuhah dari segala maksiat dan berusaha keluar dari kezholiman kepada makhluq dengan mengembalikan haq-haq kepada pemiliknya serta berusaha melunasi hutang-hutangnya dan mencari ridho kedua orang tua, dan kerabat jika pernah terjadi sesuatu dengan mereka, meninggalkan nafqah yang cukup untuk anak dan orang-orang yang menjadi tanggungan nafqahnya selama dia safar.

2- Berantusias untuk mencari bekal dari harta Baik(halal) dan menghindari (berbekal) dari harta syubhat dan haram agar lebih diharapkan untuk diterima (ibadahnya)

3- Berusaha mencari pendamping sholih(saat safar) yang selalu memotivasi pada kebaikan dan membantu pada kebaikan serta membenci keburukan, dan jika mampu (untuk safar) didampingi ulama yang amil(mengamalkan ilmunya) maka itu lebih utama.

4- Mengikuti adab-adab sesuai syariat saat safar.

Diringkas dari Kitab Shahih fiqih Sunnah karangan Syaikh Abu Malik حمظه الله تعالى
(KitabulHajj wal'Umroh/Maa qobla asSafar)

Minggu, 05 November 2017

Bantahan syubhat لكم دينكم ولي دين

Firman Allah تعالى
لكم دينكم.ولي دين
"Bagimu agamamu dan bagiku agamaku"

Makna nya adalah berlepas diri dari semua agama, dan bukan persamaan agama(pluralusme) atau kebebasan agama(liberalisme).

Tapi maknanya:  kita harus baraa(berlepas diri dari dien (agama/undang) selain islam.

Kita harus berpegang dengan dien(undang-undang/peraturan) islam.

Karena arti دين secara bahasa adalah عمل dan جزاء (perbuatan/aturan dan pembalasan)

Sebagaimana firman Allah عز وجل:
مَا كَانَ لِيَأْخُذَ أَخَاهُ فِي *دِينِ* الْمَلِكِ
Dia(yusuf) tidak dapat menghukum saudaranya menurut *undang-undang* raja,
[Surat Yusuf 76]

Jika kita mengaku muslim maka kita harus berlepas diri dari Dien(undang-undang/sistem) selain islam.

Allah ta'alaa berfirman:
(إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ
"Sesungguhnya *Dien* yang (diridhoi) disisi Allah hanya islam".
[Surat Ali 'Imran 19]

Jadi makna ayat
لكم دينكم ولي دين
Adalah berlepas diri dari semua Dien(undang-undang/sistem) selain dien islam, dan bukan menyama ratakan semua Dien.

Sehingga tidak bertentangan dengan ayat terakhir yang turun.
(قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّىٰ يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ)

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
[Surat At-Taubah 29]

Dan orang yang tidak Baraa dengan Dien kufur(selain islam) maka dia tidak sah keislamannya.

Baraa (berlepas diri) itu dengan: 
Anggota badan, lisan dan hati.

Maka minimal Baraa (berlepas diri) adalah dengan hati jika tidak mampu dengan anggota badan atau lisan.

Sebagaimana sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:

مَنْ رَأَىْ مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ فَذَلِكَ اَضْعَفُ الْإِيْمَانِ 

Artinya: “Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak sanggup maka dengan lisannya. Lalu jika dia tidak sanggup pula maka dengan hatinya. Yang terakhir ini adalah selemah-lemahnya iman.”(HR. Muslim)

Maka orang yang tidak ada pengingkaran minimal dalam hati , maka hilang iman dari dirinya dan bukan lagi dia mukmin tapi kafir.
Karena lawan beriman adalah kafir.

والله أعلم

Macam-macam khouf

*SYIRIK KHOUF (RASA TAKUT)*

Khauf (rasa takut) adalah bagian dari ibadah maka dari itu harus khauf ini harus ditujukan dan dipalingkan kepada Allahعز وجل.

Khouf (takut) pada dasarnya terbagi menjadi  4 bagian:

1- *KHAUFUSSIRRI* (Takut kepada Allah).
yaitu rasa takut yang disertai dengan kecintaan, pengagungan dan penghinaan diri kepada Allah Ta'alaa.
Hukumnya adalah *WAJIB*
karena rasa takut (khouf) ini adalah dasar dari dasar-dasar ibadah.
Firman Allah تعالى:
يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
..mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap..
[Surat As-Sajdah 16]

2- *KHAUF JIBILLI*(Takut naluri)
Seperti takut kepada musuh atau binatang buas.
ini hukumnya *MUBAH* jika ada sebab-sebab atau indikasi kuat dan ilmiyah yang diyaqini bahaya atau kemudhorotannya lebih besar dari mashlahatnya.
Sebagaimana Allah mengisahkan tentang nabi Musa عليه السلام
(فَخَرَجَ مِنْهَا خَائِفًا يَتَرَقَّبُ ۖ قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zhalim itu.”
[Surat Al-Qashash 21]

3- *KHAUF SYIRKI* (Takut syirik)
Takut kepada makhluq(selain Allah) yang disertai pengagungan, perendahan diri dan kecintaan.
Seperti takut pada orang mati, keris, berhala atau pada sesuatu yang dia khawatir menimpanya dari hal yang dia tidak sukai dengan kehendaknya(makluq itu) seperti sakit, hilang harta atau takut terhadap sesuatu yang tidak memiliki daya akan marah kepadanya dan mengambil nikmat-nikmatnya.
Hukumnya *SYIRIK AKBAR*  yang membatalkan keislamannya (Murtad).
karena dia menyaqini sesuatu bisa mendatangkan mashalat atau mudhorot selain Allah.
Firman Allah تعالى
(إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ)
Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti para wali-walinya, karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian orang-orang beriman.
[Surat Ali 'Imran 175]

4- *KHAUF MUHARRAM* (takut yang diharamkan)
Takut yang menjadikan seseorang meninggalkan perintah-perintah yang wajib.
Hukumnya *HARAM*
Seperti seseorang yang takut dengan seseorang yang hidup akan membahayakan harta atau nyawanya dengan dugaan yang belum tentu  terjadi dan mungkin saja terjadi namun hanya sesuatu yang lebih ringan mudhorotnya daripada mashlahatnya.

Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم؛
لا يمنعن أحدكم مخافة الناس أن يتكلم بالحق إذا رآه أو علمه
"Janganlah rasa takut kepada manusia menghalangi salah seorang dari kalian untuk mengatakan yang haq jika dia melihatnya atau mengetahuinya"
(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan lainnya)

Nifaq i'tiqhodi

النفاق الاعتقادي:
*NIFAQ I'TIQODHI*

ستةُ أنواع، صاحبُها من أهل الدَّرْك الأسفل من النار:
Ada 6 macam(kemunafiqan) yang pelakunya akan menjadi penghuni neraka paling bawah (kekal):

الأول: تكذيب الرسول صلى الله عليه وسلم.
1⃣ :Mendustakan Rasul (Muhammad) صلى الله عليه وسلم
الثاني: تكذيب بعضِ ما جاء به الرسول صلى الله عليه وسلم.
2⃣ :Mendustakan sebagian (syariat) yang dibawa Rasulullah صلى الله عليه وسلم

الثالث: بُغْض الرسول صلى الله عليه وسلم.
3⃣ :Membenci Rasulullah صلى الله عليه وسلم

الرابع: بُغْض بعض ما جاء به الرسول صلى الله عليه وسلم.
4⃣ : Membenci sebagian (syariat) yang dibawa Rasulullah صلى الله عليه وسلم

الخامس: المَسَرَّةُ بانخفاضِ دِين الرسول صلى الله عليه وسلم.
5⃣ : Merasa senang dengan menjadi rendahnya Dien Rasulullah صلى الله عليه وسلم

السادس: الكراهية لانتصارِ دِين الرسول صلى الله عليه وسلم.
6⃣ : Merasa tidak senang dengan menang(unggul)nya Dien Rasulullah صلى الله عليه وسلم
 

Di kutip dari :
http://www.alukah.net/sharia/0/71601/#ixzz4xXRSq4mn

Rabu, 18 Oktober 2017

NABR TAJWID

Nabr (menekan suara sedikit lebih tinggi)

1- Saat waqaf dengan huruf bertasydid.
فَطَلٌّ  مُسْتَقِرٌّ
Kecuali waqaf pada Gunnah (مّ/نّ)
Contoh: وَلاَ جاَنٌّ

dan Huruf Qolqolah ( ب ج د ط ق)
Contoh:  وَتَبَّ

2- Wawu bertasydid sebelumnya berharakat Dommah/ fathah.
Contoh:  عَدُوٌّ  - تَوَّابًا

3- Ya bertasydid sebelumnya berharakat kasrah/ fathah.
Contoh: ِإِيَّاكَ  - وَلِلسَّيَّارَة

4- waqaf dengan hamzah(ء) sebelumnya Mad.
Contoh: بِالسُّوءِ - وَالسَّمَاءِ - السَّوء.

5- Huruf bertasydid sebelumnya Mad.
Contoh: وَلاَ الضَّالِّينَ - الصَّاخَّةُ

6- Pada 3 ayat dalam AlQuran.
1- Al-A'raaf: 22:  ذَاقَا الشَّجَرَةَ
2- Yusuf: 25: وَاسْتَبَقَاالبَابَ
3- AnNaml: 15: وَقَالَا الحَمْدُ ِللَّهِ

Senin, 16 Oktober 2017

MACAM-MACAM ILHAD

*MACAM-MACAM ILHAD(KEKUFURAN)*

Abu Muhammad Mahmud AdDusyti. wafat:661 Hijriyah berkata dalam kitabnya "ItsbatulHad"

ILHAD adalah:
الميل عمايجب اعتقاده أو عمله
"Berpaling dari hal-hal yang wajib diyaqini atau mengamalkannya"

ILHAD(Kufur) terbagi Pada nama-nama Allah dan sifat-sifatnya dan Ayat-ayatnya (Kauniyah dan Syar'iyyah).

1- ILHAD(kafir) pada nama-nama dan sifat-sifat Allah adalah "Berpaling dari yang haq yang wajib terhadap nama-nama dan sifat-sifatnya"
(Haq yang wajib padanya adalah: Menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah yang Allah sifatkan untuk dirinya atau lewat lisan rasulnya, tanpa Tahrif, Ta'thil, Tasybih, Takyif)

2- ILHAD (kufur) pada pada Ayat-ayat-ayat Syar'iyyah (AlQuran dan Sunnah).
Yaitu : dengan merubahnya, mendustakan khabar-khabarnya dan menentang hukum-hukumnya"

3- ILHAD(kafir) terhadap ayat-ayat Kauniyah(alam).
Yaitu: 
menisbatkannya kepada selain Allah atau meyaqini ada sekutu padanya atau ada penolong dalamnya(pengaturan alam).

Dikutip dari:
"Itsbatulhadd lillah عزوجل/Hal.41-42/cetakan DaarulFurqaan"

Perkataan Syaikh Abu Muhammad Mahmud diatas adalah ILHAD yang dimaksud KUFUR AKBAR yang bisa mengeluarkan seseorang dari agama.

Adapun KUFUR ASHGOR adalah Kufur nikmat yaitu:
tidak menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk ketaatan kepadanya.
Sebagaimana makna syukur adalah menggunakan nikmat untuk ketaatan kepadanya.

Jumat, 21 Juli 2017

TARGhib i'dad

Ikhwah i'dad adalah suatu kewajiban buat seorang muslim untuk mempertahankan agamanya.

Diantara i'dad yang dianjurkan adalah: الرمي (arramyu) secara bahasa artinya "melempar" masuk padanya:  "memanah, menembak"

Firman Allah تعالى:
(وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kalian miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah..
[Surat Al-Anfal 60]

Berkata Uqbah bin 'Amir رضي الله عنه aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata di atas mimbar
Firman Allah تعالي:
ما ستطعتم من قوة
" dengan kekuatan yang kalian miliki"
Kemudian beliau berkata:
"ألا إن القوة الرمي ..
"Ketahuilah bahwa kekuatan itu ada pada Melempar(memanah)..(beliau mengucapkan 3x)

dan bersabda:
ارموا واركبوا وأن ترموا أحب إلى من أن تركبوا ومن ترك الرمي بعد علمه عنه فإنها نعمة تركها أو قال كفرها
"Melemparlah(memanahlah) dan menungganglah(berkuda) dan melempar lebih aku sukai dari pada menunggang(berkuda),
Barang siapa meninggalkan melempar setelah dia mengetahuinya karena tidak menyukainya, maka hal itu adalah nikmat yang ia kufuri"

Berkata Syaikh Sholih Utsaimin رحمه الله:
فبين النبي صلى الله عليه وسلم في هذا الحديث أنه لا ينبغي ترك الرمي حتى ولو لم يكن إليه حاجة
"Maka Nabi صلي الله عليه وسلم menjelaskan dalam hadits ini, bahwa tidak
layak meninggalkan  melempar(memanah) meskipun tidak ada kebutuhan"

Dan beliau berkata:
والرمي الذي فسر به النبي صلى الله عليه وسلم الآية يشمل كل رمي في كل زمان ومكان بحسبه، فكما أن الرمي في وقته بالنبل والنشاب والمنجنيق، فالرمي المناسب في هذا الوقت يكون بالبارود والمدافع على اختلاف أنواعها والقنابل والصواريخ؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم أطلق الرمي ولم يعين ما يرمى به،
"Dan "Melempar" yang ditafsirkan Nabi صلى الله عليه وسلم dalam ayat ini mencangkup segala hal yang (senjata) yang dilempar sesuai dengan waktu dan tempat,
Adapun Melempar pada masa Nabi adalah panah, anak panah dan manjanik dan pada zaman ini adalah senapan, meriam dan macam-macamnya dan bom dan rudal, karena Nabi meletakkan kata ARRamyu(melempar) dan beliau tidak menentukan apa yang dilempar?".

Dikutip dari:
http://www.alukah.net/sharia/0/663/

Firman Allah Ta'alaa:
(وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَٰكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ)
Dan jika mereka mau berangkat(jihad), niscaya mereka (i'dad) menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu(jihad), tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan (kepada mereka), “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu(tidak ikut jihad).”
[Surat At-Taubah 46]

Penyebab tidak adanya taufiq untuk jihad di antaranya adalah tidak maunya i'dad.

Selasa, 18 Juli 2017

CARA MENDIDIK ANAK

SEPERTI INILAH ULAMA DAHULU MENDIDIK ANAK MEREKA(1)

اعلم: أن الصبي أمانة عند والديه، وقلبه جوهرة ساذجة، وهى قابلة لكل نقش، فإن عود الخير نشأ عليه وشاركه أبواه ومؤدبه في ثوابه، وإن عود الشر نشأ عليه، وكان الوزر في عنق وليه، فينبغي أن يصونه ويؤدبه ويهذبه، ويعلمه محاسن الأخلاق، ويحفظه من قرناء السوء، ولا يعوده التنعم، ولا يحبب إليه أسباب الرفاهية فيضيع عمره في طلبها إذا كبر.
Ketahuilah:
Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya.
hatinya adalah batu perhiasan murni yang bisa menerima segala ukiran.
jika anak dibiasakan dengan kebaikan maka dia akan tumbuh seperti itu dan orang tuanya atau yang mendidiknya akan ikut serta mendapatkan pahalanya.

Jika dibiasakan keburukan, maka dia akan tumbuh seperti itu dan dosa akan dibebankan kepada orang yang membesarkannya.

Maka sudah sepantasnya orang tua untuk menjaganya, mendidiknya dan mengajarkannya akhlaq-akhlaq yang baik dan menjauhkannya dari pergaulan buruk,
dan jangan membiasakan anak bermewah-mewah
dan jangan menjadikan anak mencintai sebab-sebab (memperoleh) perhiasan dan kemewahan maka nanti jika dia sudah besar dia akan menghabiskan umurnya untuk mencarinya(perhiasan dan kemewahan)"

فلا يستعمل في رضاعة وحضانته إلا امرأة صالحة متدينة تأكل الحلال، فإن اللبن الحاصل من الحرام لا بركة فيه
Jangan menjadikan penyusuan dan pengasuhannya (anak kita) kecuali wanita yang shalihah yang memiliki Dien(agama) yang makanannya halal, karena air susu yang dihasilkan dari suatu yang haram tidak ada keberkahan padanya".

وأول ما يغلب عليه من الصفات شره الطعام، فينبغي أن يعلم آداب الأكل، ويعوده أكل الخبز وحده في بعض الأوقات لئلا يألف الإدام فيراه كالحتم، ويقبح عنده كثرة الأكل، بأن يشبه الكثير الأكل بالبهائم، ويحبب إليه الثياب البيض دون الملونة والإبريسم ويقرر عنده أن ذلك من شأن النساء والمخنثين، ويمنعه من مخالطة الصبيان الذين عودوا التنعم، ثم يشغله في المكتب بتعليم القرآن والحديث وأحاديث الأخبار، ليغرس في قلبه حب الصالحين، ولا يحفظ من الأشعار التي فيها ذكر العشق.
Pertama kali yang mendominasi pada umumnya dari sifat-sifat anak adalah rakus terhadap makanan, maka diajarkan kepadanya adab-adab makan.
dan membiasakan anak pada sebagian waktu(sesekali) untuk makan roti saja, agar dia tidak terbiasa dengan lauk sehingga dia tidak  menganggap (lauk) sesuatu yang harus ada.

Dan diajarkan padanya akan buruknya banyak makan dengan menyerupakan orang yang banyak makan seperti binatang ternak.
Dan dijadikan anak suka dengan pakaian putih yang tidak berwarna warni dan bercampur sutra dan dijelaskan padanya bahwa hal itu seperti perempuan atau banci.
Dan melarang dia untuk bergaul dengan anak-anak yang dibiasakan dengan kemewahan.

Kemudian sibukkan anak ditempat khusus untuk mempelajari Quran, hadits dan hadits-hadits pilihan agar tertanam dihatinya kecintaan terhadap orang-orang shalih.
dan agar dia tidak menghafal syair-syair yang padanya mengingatkan 'isyq(rasa cinta yang sangat pada sesuatu dari Dunia)".

Dikutip dari kitab Mukhtashor minhaj AlQhoshidin/
Ibnu Qudamah AlMaqdisi.

Bersambung...

Minggu, 02 Juli 2017

Zakat mal 2

ZAKAT MAL (2)

MACAM-MACAM HARTA YANG WAJIB PADANYA ZAKAT

1- Alat tukar:
Dahulu dengan emas atau perak dan sekarang diqiyaskan dengan uamg kertas berdasarkan kesepakatan ahli fiqih saat ini.
Nishobnya 20 Dinar atau senilai 85 gram emas.

Dalilnya:
إذا كانت لك مائتا درهم وحال عليها الحول، ففيها خمسة دراهم، وليس عليك شيء حتى يكون لك عشرون دينارًا، وحال عليها الحول ففيها نصف دينار
“Apabila engkau memiliki 200 dirham dan telah lewat satu tahun, maka zakatnya sebanyak 5 dirham. Tidak wajib atasmu zakat (emas) kecuali engkau memiliki 20 dinar, jika engkau memiliki 20 dinar dan telah lewat satu tahun, maka zakatnya setengah dinar.”
(Shahih sunan Abu Dawuud)

2- Barang dagangan:
Harta yang digunakan untuk perdagangan.
Zakatnya adalah 2,5 %
-Adapun zakat Mustagholaat (harta yang secara zatnya bukan harta yang wajib dizakatkan dan juga bukan harta yang di jual akan tetapi dijadikan untuk penghasilan) seperti Apartement atau kendaraan yang disewakan maka zakatnya dihitung hanya pada hasil dari penyewaan saja dengan syarat sampai nishob dan haulnya.
-jika hartanya itu (mobil, kios dsb) untuk diperjualkan maka zakatnya seperti zakat barang dagangan dengan dihitung modalnya.
- Jika seseorang membeli rumah dengan niat untuk dijual kembali maka wajib baginya zakat jika telah sampai haul dan nishabnya meskipun rumah yang akan dijualnya belum laku.
- Jika seseorang membeli rumah untuk digunakan pribadi maka tidak wajib padanya zakat.

3- Hasil panen
Dalilnya:
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ
Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu...
[Surat Al-Baqarah 267]

Yang disirami air hujan atau tanpa lelah dan usaha menyiram 1/20 dan yang disiram sendiri 1/10
Dalilnya
فِيْمَا سَقَتْ الأَنْهَارُ وَالغَيْمُ الْعُشُوْرُوَ فِيْمَا سُقِِيَ بِالسَّانِيَةِ نِصْفُ الْعُشُوْرِ

Pada yang disirami oleh sungai dan hujan maka sepersepuluh (1/10) dan yang disirami dengan pengairan (irigasi) maka seperduapuluh (1/20)"
(HR.Muslim)

Dan Nishob hasil pertanian adalah 5 wasaq atau kurang lebih 647 KG
Dalilnya.
وليس فيما دون خمسة أوسق من الثمر صدقة
"Dan tidak ada zakat pada buah(hasil panen) yang kurang dari 5 wasaq"
(HR.Muslim)

Dalam zakat hasil pertanian tidak disyaratkan haul, maka wajib mengeluarkan zakatnya setiap kali panen jika sampai nishobnya.
Dalilnya
{وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ}
"Dan tunaikanlah haq(zakat)nya pada hari panennya"
[QS.Al-'An'aam:141]

4- binatang ternak
Wajib mengeluarkan zakat jika memenuhi syarat berikut:
A. Sampai Nishobnya.
unta: 5 ekor, kambing: 40 ekor, kerbau atau sapi:30 ekor.

B. Telah sampai Haul

C. hewan ternak yang digembalakan atau tanpa diberi makan dengan makanan yang dibeli secara khusus.

Dalilnya:
yaitu saat Abu bakar mengirim surat tentang kewajiban zakat yang diwajibkan Nabi صلى الله عليه وسلم, didalamnya disebutkan,
وفي صدقة الغنم في سائمتها
"Pada zakat kambing adalah kambing-kambing yang digembalakan diluar"
(Shohih AnNasaai:2446)

-Adapun yang diberi makan sendiri oleh pemiliknya untuk dijual maka di anggap zakatnya seperti zakat barang dagangan.

D. Bukan hewan ternak yang di gunakan untuk bekerja,
seperti kerbau yang digunakan untuk membajak sawah atau mengangkut bawaan.
Dalilnya.
"ليس في الإبل العوامل صدقة"
"Tidak ada zakat pada unta yang dipekerjakan"
(HR.Abu Daud dan Daruquthni)

Diringkas dari tulisan Syeikh Abdul AlMun'im Munib.

Kamis, 29 Juni 2017

Zakat mal 1

ZAKAT MAAL.(1)

Harta yang wajib dikeluarkan memiliki syarat, yaitu:
1- Kepemilikan sempurna (bukan harta hutang, waqaf atau milik orang lain atau milik umum dsb)
Dalil:
{وَأَنفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ}
infakkanlah sebagian dari harta yang Dia(Allah) telah menjadikan kalian sebagai penguasanya
[QS- AlHadiid : 7]

2- Harta yang produktif(bisa berkembang)
Dalilnya:
ليس على المسلم في فرسه ولا عبده صدقة
"Tidak ada kewajiban zakat bagi seorang muslim pada kudanya dan pada budaknya"
[HR.Bukhori]
Berkata Imam AnNawawi رحمه الله تعالى
"هذا الحديث أصل في أن أموال القنية لا زكاة فيها"
"Hadits ini adalah dasar bahwa harta yang tidak bisa diperdagangkan tidak ada zakat padanya"
(Syarah Shohih Muslim)

3- Telah sampai Nishob.
-Harta yang belum sampai Nishobnya tidak wajib zakat.
-Setiap harta memiliki nishob yang berbeda sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh dalil.

4- bukan harta dari kebutuhan pokok seseorang dan keluarganya
Dalilnya, sabda Nabi صلى الله عليه وسلم kepada seseorang
ابدأ بنفسك فتصدق عليها فإن فضل شيء فلأهلك -أي الزوجة والولد-، فإن فضل شيء عن أهلك فلذوي قرابتك، فإن فضل شيء عن ذوي قرابتك شيء فهكذا وهكذا
"Mulailah bersedekah untuk dirimu sendiri dan jika ada lebih, maka untuk keluargamu- yaitu istri dan anak, jika ada harta yang lebih dari (mencukupi) keluargamu, maka untuk kerabat dekatmu, jika ada harta yang lebih dari(mencukupi) kerabatmu, maka untuk ini dan ini....
(HR.Muslim)

5- Terbebas dari hutang
Namun jika hutangnya tidak mengurangi kadar nishobnya maka tetap wajib baginya Zakat.

6- Hartanya telah sampai haulnya (telah dimiliki sampai masuk tahun ke dua).
Syarat ini untuk khusus untuk harta berupa: Alat tukar(uang atau emas), binatang ternak dan perdagangan.
adapun hasil pertanian, tambang, madu dan sebagainya tidak disyaratkan haul.

Disusun oleh:  Abu Rafah

Jumat, 19 Mei 2017

SUNNAH-SUNNAH DIBULAN RAMADHAN

SUNNAH-SUNNAH DIBULAN RAMADHAN

1- Mengucapkan selamat dengan datangnya bulan Ramadhan.

Dari Abu Huroiroh رضي الله عنه berkata:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يبشر أصحابه بقدوم رمضان يقول:
"Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberikan kabar gembira kepada para shahabatnya dan dengan tibanya bulan ramadhan, dan Nabi mengucapkan":
"قد جاءكم شهر رمضان شهر مبارك،
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi.."
(HR.Ahmad dan AnNasaai)

Berkata ibnu Rajab AlHanbali
"قال بعض العلماء: هذا الحديث أصل في تهنئة الناس بعضهم بعضاً بشهر رمضان".
"Telah berkata sebagian ulama, hadits ini adalah dasar(dalil agar) sebagian  kaum muslimin mengucapkan selamat kepada sebagian yang lain dengan datangnya bulan Ramadhan"
(Lathooif AlMa'aarif)

2- Mengakhirkan sahur

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda;
تَسحَّروا فَإِنَّ فى السَّحُورِ بَرَكَة
“Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah".
(HR.Bukhori dan Muslim)

Dari Zaid bin Tsabit ketika ditanya tentang waktu sahur Nabi صلى الله عليه وسلم antara azan dan waktu subuh,  beliau رضي الله عنه berkata:
،قدر خمسين آية
"Seukuran 50 ayat"
(HR.Bukhori dan Muslim)

3- Sahur dengan kurma.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ

“Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah dengan korma” 
(HR.Abu Daud, Baihaqi dan Ibnu Hibban)

3 - Menyegerakan berbuka.

Nabi  صلى الله عليه وسلم bersabda:
لايزال الناس بخير ما عجلوا الفطر"
"Senantiasa manusia didalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka"
(Muttaffaq 'Alaihi)


4- Memberi makan orang yang berpuasa

Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:
"من فطر صائماً كتب له مثل أجره إلا أنه لا ينقص من أجر الصائم شيء"
"Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka maka dia mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang berpuasa itu"
(HR.AnNasaai dan Tirmidzi)

5-  Berbuka dengan kurma atau air putih.

Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:
"إذا كان أحدكم صائماً فليفطر على التمر، فإن لم يجد التمر فعلى الماء، فإن الماء طهور"
"Jika salah seorang dari kalian berpuasa, maka berbukalah dengan kurma, maka jika dia tidak mendapati kurma, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu mensucikan"
(HR.Ahmad, Nasaai, Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Dalam riwayat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata:
كان النَّبي صلى الله عليه وآله وسلم يُفطِر قبل أن يصلي على رُطَبات، فإن لم تكن رطبات فتُمَيرات، فإن لم تكن تميرات حسَا حسَوات من ماء
"Nabi صلى الله عليه وسلم berbuka sebelum ia shalat(Magrib) dengan Kurma-kurma basah, jika tidak didapati Kurma basah maka dengan Kurma kering, jika tidak didapati Kurma kering maka dengan beberapa tegukan air"
(HR.Ahmad diShahihkan oleh Syaikh Albani)

6 - Membaca doa yang disunnahkan.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم apabila berbuka mengucapkan:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إنْ شَاءَ اللّهُ
“Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa tsabatal ajru In Syaa Allah
““Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah".
(HR. Abu Daud)

7- Shalat malam atau Taraweh.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
"من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه"
"Barangsiapa yang shalat malam dibulan Ramadhan dengan keimananan dan mengharap balasan (Allah Ta'alaa) maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu"
(HR.Bukhori dan muslim)

8- Memperbanyak amal shalih terutama membaca Quran.

Allah Ta'alaa berfirman:
"شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن
"Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya AlQuran"
(AlBaqoroh: 185)

Dari ibnu Abbas  رضي الله عنهماberkata:
كَانَ النَّبِىُّ  صلى الله عليه وسلم  أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Nabi صلى الله عليه وسلم adalah orang yang paling gemar memberi. Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al Qur’an kala itu. Dan Rasul صلى الله عليه وسلم adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.”  
(HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnu Rajab رحمه الله berkata:
فدل على استحباب الإكثار من التلاوة في رمضان ليلاً
"(Dalil ini) menunjukkan akan sunnahnya memperbanyak membaca AlQuran pada malam bulan Ramadhan"

9- Ber'itikaf disepuluh akhir Ramadhan.

Dari Ibnu Umar رضي الله عنهما berkata:
"كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعتكف العشر الأواخر من رمضان"
"Rasulullah صلى الله عليه وسلم ber'itikaf pada sepuluh akhir Ramadhan"
(HR.Bukhori)

10- Berusaha mencari malam Lailatulqadr dengan i'tikaf.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
ِ فيه فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Padanya(Bulan Ramadhan) Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang mendapatkan kebaikannya, maka sungguh dia terhalang (mendapatkan kebaikan yang banyak)."
(HR. Nasa’i dan Ahmad)

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
 مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ .
“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapkan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." 
(HR. Bukhori dan Muslim)

11- Membaca doa malam lailatul Qadar.

Dar Aisyah رضي الله عنها berkata:"wahai Rasulullah, apakah yang harus aku baca jika aku mendapati malam Lailatul Qadar?
Beliau menjawab:
قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى »

”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku"
(HR.Tirmidzi dan ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh AlBani)

12- Memperbanyak doa.

Setelah Allah Ta'aalaa menyebutkan ayat tentang puasa dalam surat AlBaqoroh 183-185, kemudian Allah berfirman:
"وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان".
(AlBaqoroh: 186)

13- Umroh dibulan Ramadhan.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي ، فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً ) وفي رواية لمسلم : ( حجة معي )
"Jika datang bulan Ramadan, lakukanlah umrah, karena umrah itu sama dengan haji."
Dalam riwayat muslim, "Sama dengan menunaikan haji bersamaku."
(HR.Bukhori dan Muslim)

14- Mengucapkan, "Saya sedang puasa"
terhadap orang yang mengajak permusuhan.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ؛ مَرَّتَيْنِ"
“Dan apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau mencelanya, maka katakanlah ‘aku sedang puasa’, dua kali”
(HR. Bukhori dan Muslim)

15- Memperbanyak amal sholih, seperti Shadaqah dll.

Disusun oleh: Abu Rafah

Jumat, 21 April 2017

HIDAYAH HAQ ALLAH

hidayah taufiq adalah haq khusus Allah Azza wa Jalla.
bukan haq Nabi, para malaikat atau orang-orang shalih.
seandainya setiap makhluq bisa memberikan hidayah taufiq.
Niscaya ibrahim akan memberikannya kepada ayah kandungnya Azar.
Niscaya Nuh akan memberikannya kepada anak dan istrinya.
Niscaya Musa akan memberikannya kepada ayah asuhnya Fir'aun.
Niscaya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم akan memberikannya kepada pamannya..

Tapi Allah عز وجل berfirman:

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ)
Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
[Surat Al-Qashash 56]

(لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ ..
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki..
[Surat Al-Baqarah 272]

Hidayah tidak butuh dengan banyaknya orang dan pengikut.
Lihat bagaimana Ibrahim mendapat hidayah tauhid ditengah kaum yang musyrik dan kufur.
Dimana Nabi صلى الله عليه وسلم menceritakan perkataan Ibrahim kepada istrinya:
ليس على وجه الأرض مؤمن غيري وغيرك
"Tidak ada dimuka bumi ini orang beriman kecuali aku dan kamu(istri ibrohim sarah)"
(SHOHIH BUKHORI)

Senin, 10 April 2017

LEBIH BERBAHAYA MANA, KHAWARIJ* ATAU *MURJIAH?

Manakah yang lebih berbahaya untuk islam? Murjiah atau khawarij?

Apa jawaban para ulama Mutaqoddimin (terdahulu)

Dari said bin shalih berkata: "telah berkata Ibrahim,
لفتنة المرجئة أخوف على هذه الأمة من فتنة الأزارقة
"Fitnah Murjiah benar-benar aku takuti bagi ummat ini dari fitnah khawarij"

Dari Muslim AlMulaai dari ibrahim berkata
الخوارج أعذر عندي من المرجئة
"Khawarij lebih aku beri udzur daripada Murjiah"

Berkata Said bin Jubair رحمه الله
"المرجئة يهود القبلة".
"Murjiah adalah Yahudi yang berkiblat(shalat)"
(Lauhah:168, Ibnu Battah)
ـ
Berkata Abu Ja'far bin Ali bin Husein:
"ما ليل بنهار أشبه من المرجئة باليهود"
"Tidak ada malam dengan siang seperti serupanya murjiah dengan Yahudi"
(AlLakaai 5/1064)

Berkata Imam AdDzuhri:

" ما ابتدعـت فى الإسلام بدعة هى أضر على أهله من هذه - يعنى الإرجاء - "
"Tidak ada bid'ah didalam islam suatu bid'ah yang berbahaya bagi pelakunya dari ini-yaitu Murjiah-"

Berkata Imam Al-Awzaa'i, bahwa yahya dan qotadah berkata,
ليس من أهل الأهواء شئ أخوف عندهم على الأمة من الإرجاء).
"Tidak ada ahli Bid'ah yang dikhawatirkan sedikitpun bagi mereka(salafussholih) atas umat ini selain Irjaa(bidah murjiah)"
(Al-Ibanah 2/885)

Bersambung

Senin, 20 Maret 2017

Syaikh sholih fauzan.walaa dan baraa

Syaikh Sholih Fauzan حفظه الله تعالى berkata dalam kajiannya tentang AlWalaa dan Baraa:

الله لا يريد منا أن نتميع مع الكفار يريد منا أن تعتز بديننا وأن نتمسك به وأن ندعو إليه وأن نجاهد في سبيله لأجل تخليص الناس من الشرك وعبودية الشيطان إلى عبودية الرحمن
فالجهاد رحمة للعالم خلص الكثير لعبادة الله
ولو تركوا لهلكوا صاروا إلى النار

الجهاد رحمة للمسلمين ورحمة للكفار أيضا
الله عزوجل قال لنبيه

(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
[Surat Al-Anbiya' 107]
رحمة شاملة
فهذا أمر عجيب وأمر صار غريبا الآن بين الناس وصار الذي يذكره متشددا الذي يذكر الولاءوالبراء متشدد
وهذا فيه مافيه من أوصاف المتشدد وهذا يريد بقتل الناس وهذا كراهية للبشر
نعم الكراهية نعم الكراهية كراهية مطلوبة للدين
وكيف يعاب على من ينادي بهذا الأصل العظيم ويدعو إليه وبين للناس
وكيف يقل من أهميته
وإلا حتى إن بعضهم يحاول طمس الولاء والبراء من المناهج الدراسية
ولو يقدرون أن يمسح آية قرائنية في ذم الكفار ووعيد عليهم لفعلوا
والكفار يريدون هذا ماأشد على القران من هذا القرآن
لكن الله عصمه منهم وحماه منهم وحفظه منهم
وليس لهم حيلةفيه وإلا لو لهم حيلة لما تركوا القران آبدا

على المسلمين أن يتنبهوا بهذا الأمر وأن يعرفوا وأن يدينوا به
قد يكون الإنسان على غير إسلام وهو لا يعرف يصلي ويصوم لكنه على غير الإسلام
بسبب أنه لا يفرق بين الإسلام والكفر ولابين المؤمنوالكافر يحب بأعداء الله ويثني عليهم ويمدحهم ويناقش المسلمين وإلى آخره
فيكون على غير الاسلام بهذه الطريقة وهو لا يدري
وإن كان يصلى ويصوم وإن لم يكن عنده الولاءوالبراء وليس بمسلم.
"Allah tidak ingin kita untuk bercampur baur dengan orang-orang kafir, Allah ingin kita merasa bangga dengan dien kita(islam) dan berpegang teguh dengannya dan berdakwah kepadanya dan berjihad dijalannya, untuk membebaskan manusia dari kesyirikan, dari penghambaan syetan kepada penghambaan kepada Allah, maka jihad adalah rahmat bagi seluruh alam menyelamatkan banyak orang kepada peribadatan kepada Allah azza wa jalla seandainya mereka meninggalkannya niscaya mereka akan binasa dan bisa menjadi ahli neraka.
Pada jihad terdapat rahmat bagi kaum muslimin dan rahmat pula bagi orang-orang kafir, Allah Ta'alaa berfirman kepada Nabinya
(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
[Surat Al-Anbiya' 107]

Rahmat yang merata
Namun perkara ini jadi aneh dan perkara ini saat ini menjadi suatu yang asing diantara manusia,
orang yang menyampaikan perkara ini(walaa dan baraa) dianggap ekstrim, orang yang menyampaikan perkara ini adalah radikal(garis keras),
Hal ini (walaa dan baraa) padanya ada sifat-sifat orang radikal, hal ini bisa terjadi pembunuhan manusia dan hal ini kebencian terhadap manusia!
Betul..ini kebencian (namun ini) adalah sebaik-baiknya kebencian, kebencian yang dituntut oleh agama ini.

lalu mengapa orang yang menyeru kepada dasar yang agung ini(walaa dan baraa) dan mendakwahkannya serta menjelaskannya kepada manusia dicela??
dan mengapa diremehkan sangat pentingnya hal ini(wala dan baraa)??

Dan sesungguhnya sampai-sampai sebagian mereka ingin mencoba menghapus Wala dan Baraa ini dari manhaj-manhaj pendidikan,
seandainya mereka mampu menghapus satu ayat alQuran tentang celaan dan ancaman terhadap orang kafir niscaya mereka akan lakukan hal itu.
dan orang-orang kafir menginginkan hal ini dan tidak ada yang paling sulit atas mereka dari menghapus alQuran.
akan tetapi Allah melindungi, memelihara serta menjaga(alQuran) dari mereka.
sehingga mereka tidak memiliki cara untuknya(merubah Quran), seandainya mereka memiliki cara,niscaya mereka tidak akan membiarkan AlQuran selamanya(membahas perkara ini).

Maka wajib atas kaum muslimin untuk menyadari perkara ini dan mengetahui serta mengamalkannya(walaa dan baraa).
Terkadang seseorang itu tidaklah islam(murtad) sedang dia tidak tahu, padahal dia shalat dan puasa namun dia bukan seorang muslim, karena dia tidak membedakan antara islam dan kafir dan antara orang beriman dan orang kafir, dia mencintai musuh-musuh Allah, menyanjung dan memuji mereka dan mendebat orang-orang muslim dan selainnya, maka dia dengan cara seperti bukan seorang muslim(murtad) sedang dia tidak menyadari,
meskipun dia shalat dan puasa maka jika tidak ada pada dirinya Walaa dan Baraa maka dia bukanlah seorang muslim.
(Firman Allahتعالى)
(لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ ...
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan  Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya...َ
[Surat Al-Mujadilah 22]

Dikutip dari :
http://www.youtube.com/watch?v=rjZ_gGxv4ps&feature=youtube_gdata_player

Walaa dan baraa 2

Allah Ta'alaa memerintahkan kita untuk membedakan diri kita dengan orang-orang kafir baik dari agama mereka sampai kepada kebiasaan mereka, oleh karena itu AllahTa'alaa memerintahkan hijrah dan melarang tinggal dinegri kafir.
Allah menginginkan kebaikan kepada kita karena seorang muslim yang tinggal disana akan terfitnah agamanya.
maka seseorang harus hijrah dengan badannya dan hatinya dari orang-orang kafir dan musyrik

Maka termaksud dari iman adalah baraa(memutus) terhadap orang-orang kafir.

Baraa secara syariat adalah berlepas diri dan memutuskan hubungan dengan orang-orang kafir atau musyrik

Baraa ini terbagi 3:
1- pemutusan dengan agama
2- pemutusan dengan hati
3- pemutusan dengan perbuatan

Memutuskan dengan  agama diantaranya adalah tidak mengakui, menyerupai dan menyetujui hal-hal dalam agama-agama mereka(orang-orang kafir atau musyrik)

Memutuskan hubungan dengan hati adalah memutuskan kecintaan,
Sebagaimana firman Allah تعالى
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka, karena rasa kasih sayang(cinta)..َ
[Surat Al-Mumtahanah 1]

Maka tidak boleh mencintai orang kafir dan harus membencinya karena Allah membencinya.

Memutuskan dengan perbuatan adalah tidak berloyalitas kepada mereka.
Berloyalitas atau berwalaa kepada orang kafir ada 3 macam.
1- walaa dengan hati yaitu mencintainya
2- walaa dengan perbuatan seperti membela dan menolong mereka atau berperang bersama mereka terhadap orang-orang muslim.

3- walaa dengan lisan seperti menyanjung dan memuji mereka(orang-orang musyrik atau kafir)

Maka tidak boleh walaa(loyal) kepada orang kafir atau musyrik meskipun dia kerabat yang terdekat.

Firman Allah Ta'alaa:
(لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. ِ
[Surat Al-Mujadilah 22]

Contohnya Nabi Ibrahim takala dia tahu bahwa bapaknya musyrik maka Nabi Ibrahim berlepas diri dari ayahnya

ُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ ۚ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ)
"..Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sungguh, Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.
[Surat At-Taubah 114]

Kekerabatan tidaklah menjadikan sebab untuk loyal dan cinta kepada orang-orang kafir dikarenakan mereka adalah musuh Allah maka bencilah kepada mereka sebagaimana Allah membenci mereka.

Walaa dan baraa adalah perkara besar dan dasar utama aqidah.

Orang kafir adalah pelindung bagi kafir yang lain.
Allah Ta'alaa berfirman
(وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ)
Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kalian tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (berwalaa dan baraa), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.
[Surat Al-Anfal 73]

Maka tanpa walaa dan baraa akan terjadi fitnah dan kerusakan besar yaitu kerusakan aqidah, dimana tercampurnya dan samarnya iman dan kekufuran dan tercampurnya agama-agama dan ajaran-ajaran.

Yang sungguh mengherankan ada seseorang mengaku sebagai muslim yang mencintai orang-orang kafir, padahal orang-orang kafir tidak menyukai orang islam.

Allah Ta'alaa berfirman:
(هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ...
Beginilah kamu! Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu...
[Surat Ali 'Imran 119]

Kita boleh mengambil manfaat dari orang-orang kafir pada perkara Dunia seperti barang dagangan, senjata dsb, namun pada perkara agama tidak boleh.
Dan tidak ada kebebasan dalam agama dan aqidah,
Karena Allah telah menetapkan hal ini untuk membedakan orang-orang muslim dengan kafir.
Allah bedakan mereka diDunia dengan Walaa dan Baraa
Dan Allah bedakan di Alam barzah dengan tidak bolehnya orang kafir dimakamkan dipemakaman kaum muslimin dan Allah bedakan diakhirat dengan Surga yang disiapkan untuk org bertaqwa dan Neraka yang disiapkan untuk orang kafir dan musyrik.

Maka hendaknya kita bangga dengan agama kita, kita pegang dan amalkan ajaran agama ini dengan kuat, kita bela agama kita dan kita berjihad untuk meninggikan agama ini dan membebaskan manusia dari penghambaan makhluq kepada penghambaan kholiq tuhan semesta Allah.

Dan Jihad merupakan rahmat bagi orang-orang muslim sehingga mereka terjaga aqidah dan agamanya dan jihad juga rahmat bagi orang-orang kafir karena dengannya mereka dibebaskan dari penghambaan makhluq.

Allah Ta'alaa berfirman:
(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi seluruh alam.
[Surat Al-Anbiya' 107]

Firman Allah Ta'alaa:
(قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّىٰ يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ)
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
[Surat At-Taubah 29]

Maka syariat Allah memberikan pilihan kepada orang-orang kafir karena rahmat(sayangnya) Allah kepada mereka.
1-  masuk islam.
2- membayar jizyah dengan tunduk dibawah naungan islam(agar mereka sedikit-demi sedikit terbawa untuk masuk islam karena syariat islam yang berkuasa dan tersiar)
3- diperangi (agar umat manusia lainnya tidak ikut-ikutan ajaran mereka yang membawa kesengsaraan dunia dan akhirat)

aboe rafah

Rabu, 15 Maret 2017

Walaa dan Baraa 1

PELAJARAN TAUHID.

Makna Walaa dan Baraa.

Walaa secara bahasa memiliki beberapa makna, di antaranya yaitu:
1- المحبة
Mencintai
2- النصرة
Membela
3- الاتباع
mengikuti
4- القرب من الشيئ
Mendekati dengan sesuatu

BARAA memiliki beberapa makna, diantaranya.
1-  البعد
Menjauhi
2- التخلص
Berlepas
3- العداوة
memusuhi

Walaa dan baroo secara syariat maknanya adalah:  membela, mencintai, memuliakan dan ada bersama orang-orang yang dicintai Allah dan rasulnya.
Dan BARAA adalah menjauhi, berlepas diri dan memusuhi yang dimusuhi Allah dan Rasulnya.

URGENSI DARI WALAA DAN BAROO.

1- WALAA DAN BARAA merupakan syarat iman.

Firman Allah Ta'alaa:
(تَرَىٰ كَثِيرًا مِنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ)
Kamu melihat banyak di antara mereka tolong-menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sungguh, sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, yaitu kemurkaan Allah, dan mereka akan kekal dalam azab.
[Surat Al-Ma'idah 80]

(وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ)
Dan sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Muhammad) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang musyrik itu sebagai teman setia. Tetapi banyak di antara mereka orang-orang yang fasik.
[Surat Al-Ma'idah 81]

Berkata Syaikhul islam ibnu Taimiyah tentang ayat ini:
فدل على أن الإيمان المذكور ينفي اتخاذهم أولياء ويضاده، ولا يجتمع الإيمان واتخاذهم أولياء في القلب
Maka (ayat) ini menunjukan bahwa iman yang disebutkan harus meniadakan untuk menjadikan mereka (orang-orang kafir/musyrik) sebagai wali(pemimpin, teman setia atau orang yang dicintai) dan dengan lawannya(membenci dsb), dan tidak akan berkumpul iman dengan menjadikan mereka sebagai wali didalam hati.
[Kitabuliman hal 14]

WALA DAN BARAA MERUPAKAN TALI IMAN YANG KUAT

Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata, telah bertanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Abu Dzar رضي الله عنه:
"Wahai abu dzar, tali iman apa yang paling kuat?"
Abu dzar menjawab "Allah dan rasulnya lebih tahu", Nabi pun menjawab:
"الموالاة في الله، والمعاداة في الله، والحب في الله، والبغض في الله"
"Loyalitas karena Allah dan memusuhi karena Allah dan cinta karena Allah dan benci karena Allah"
[HR.Ahmad, 4/286, Hakim, 2/480, Syaikh albani menghasankan hadits ini dalam silsilah asShohihah,998, 1728].

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم: 
"ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان: أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله، وأن يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النار"
"3 hal barangsiapa yang memilikinya maka dia akan mendapati Manisnya Iman:
1- Allah dan Rasulnya lebih dicintai dari apupun selain keduanya
2- seseorang yang mencintai dan tidak ada hal yang membuatnya cinta kecuali karena Allah.
3- dia tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana dia tidak suka dilempar ke neraka"
[Mutaffaq 'Alaihi].

Dari Jarir bin Abdullah
AlBajili رضي الله عنه berkata:
"Aku mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan dia sedang membaiat(para shahabat) dan aku berkata, "wahai Rasulullah, ulurkanlah tanganmu sehingga aku bisa berbaiat kepadamu dan berikan lah syarat berbaiat untukku dan engkau lebih tahu", maka Nabi صلى الله عليه وسلم berkata:
"أبايعك على أن تعبد الله، وتقيم الصلاة، وتؤتي الزكاة، وتناصح المسلمين، وتفارق المشركين"
"Aku baiat engkau, agar engkau hanya menyembah Allah dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan saling menasihati kepada kaum muslimin dan untuk memisahkan diri dari orang kafir"
[HR.Ahmad dan AnNasaai dishahihkan oleh Syaikh alBani dalam Shohih AsSunan 3893 ].

Pen: "Perhatikan bagaimana rasulullah menjadikan syarat berbaiat adalah memisahkan diri dari orang-orang kafir,
maka sangat memprihatinkan seorang yang mengaku muslim namun senang tinggal dikomunitas yang mayoritasnya orang-orang kafir atau musyrik.

Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata:
"إن تحقيق شهادة أن لا إله إلا الله يقتضي أن لا يحب إلا لله، ولا يبغض إلا لله، ولا يوالي إلا لله، ولا يعادي إلا لله، وأن يحبّ ما أحبّه الله، ويبغض ما أبغضه الله"
"Sesungguhnya merealisasikan syahadat لاإله إلا الله mengharuskan untuk cinta hanya karena Allah dan tidak membenci kecuali karena Allah dan tidak berloyalitas kecuali karena Allah dan tidak memusuhi kecuali karena Allah dan agar dia mencintai apa-apa yang dicintai Allah dan membenci apa-apa yang dibenci Allah"
[Ihtijaaj bil Qodr Hal 62].

Disusun oleh:  Aboe rafah.