hidayah taufiq adalah haq khusus Allah Azza wa Jalla.
bukan haq Nabi, para malaikat atau orang-orang shalih.
seandainya setiap makhluq bisa memberikan hidayah taufiq.
Niscaya ibrahim akan memberikannya kepada ayah kandungnya Azar.
Niscaya Nuh akan memberikannya kepada anak dan istrinya.
Niscaya Musa akan memberikannya kepada ayah asuhnya Fir'aun.
Niscaya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم akan memberikannya kepada pamannya..
Tapi Allah عز وجل berfirman:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ)
Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
[Surat Al-Qashash 56]
(لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ ..
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki..
[Surat Al-Baqarah 272]
Hidayah tidak butuh dengan banyaknya orang dan pengikut.
Lihat bagaimana Ibrahim mendapat hidayah tauhid ditengah kaum yang musyrik dan kufur.
Dimana Nabi صلى الله عليه وسلم menceritakan perkataan Ibrahim kepada istrinya:
ليس على وجه الأرض مؤمن غيري وغيرك
"Tidak ada dimuka bumi ini orang beriman kecuali aku dan kamu(istri ibrohim sarah)"
(SHOHIH BUKHORI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar