SEPERTI INILAH ULAMA DAHULU MENDIDIK ANAK MEREKA(1)
اعلم: أن الصبي أمانة عند والديه، وقلبه جوهرة ساذجة، وهى قابلة لكل نقش، فإن عود الخير نشأ عليه وشاركه أبواه ومؤدبه في ثوابه، وإن عود الشر نشأ عليه، وكان الوزر في عنق وليه، فينبغي أن يصونه ويؤدبه ويهذبه، ويعلمه محاسن الأخلاق، ويحفظه من قرناء السوء، ولا يعوده التنعم، ولا يحبب إليه أسباب الرفاهية فيضيع عمره في طلبها إذا كبر.
Ketahuilah:
Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya.
hatinya adalah batu perhiasan murni yang bisa menerima segala ukiran.
jika anak dibiasakan dengan kebaikan maka dia akan tumbuh seperti itu dan orang tuanya atau yang mendidiknya akan ikut serta mendapatkan pahalanya.
Jika dibiasakan keburukan, maka dia akan tumbuh seperti itu dan dosa akan dibebankan kepada orang yang membesarkannya.
Maka sudah sepantasnya orang tua untuk menjaganya, mendidiknya dan mengajarkannya akhlaq-akhlaq yang baik dan menjauhkannya dari pergaulan buruk,
dan jangan membiasakan anak bermewah-mewah
dan jangan menjadikan anak mencintai sebab-sebab (memperoleh) perhiasan dan kemewahan maka nanti jika dia sudah besar dia akan menghabiskan umurnya untuk mencarinya(perhiasan dan kemewahan)"
فلا يستعمل في رضاعة وحضانته إلا امرأة صالحة متدينة تأكل الحلال، فإن اللبن الحاصل من الحرام لا بركة فيه
Jangan menjadikan penyusuan dan pengasuhannya (anak kita) kecuali wanita yang shalihah yang memiliki Dien(agama) yang makanannya halal, karena air susu yang dihasilkan dari suatu yang haram tidak ada keberkahan padanya".
وأول ما يغلب عليه من الصفات شره الطعام، فينبغي أن يعلم آداب الأكل، ويعوده أكل الخبز وحده في بعض الأوقات لئلا يألف الإدام فيراه كالحتم، ويقبح عنده كثرة الأكل، بأن يشبه الكثير الأكل بالبهائم، ويحبب إليه الثياب البيض دون الملونة والإبريسم ويقرر عنده أن ذلك من شأن النساء والمخنثين، ويمنعه من مخالطة الصبيان الذين عودوا التنعم، ثم يشغله في المكتب بتعليم القرآن والحديث وأحاديث الأخبار، ليغرس في قلبه حب الصالحين، ولا يحفظ من الأشعار التي فيها ذكر العشق.
Pertama kali yang mendominasi pada umumnya dari sifat-sifat anak adalah rakus terhadap makanan, maka diajarkan kepadanya adab-adab makan.
dan membiasakan anak pada sebagian waktu(sesekali) untuk makan roti saja, agar dia tidak terbiasa dengan lauk sehingga dia tidak menganggap (lauk) sesuatu yang harus ada.
Dan diajarkan padanya akan buruknya banyak makan dengan menyerupakan orang yang banyak makan seperti binatang ternak.
Dan dijadikan anak suka dengan pakaian putih yang tidak berwarna warni dan bercampur sutra dan dijelaskan padanya bahwa hal itu seperti perempuan atau banci.
Dan melarang dia untuk bergaul dengan anak-anak yang dibiasakan dengan kemewahan.
Kemudian sibukkan anak ditempat khusus untuk mempelajari Quran, hadits dan hadits-hadits pilihan agar tertanam dihatinya kecintaan terhadap orang-orang shalih.
dan agar dia tidak menghafal syair-syair yang padanya mengingatkan 'isyq(rasa cinta yang sangat pada sesuatu dari Dunia)".
Dikutip dari kitab Mukhtashor minhaj AlQhoshidin/
Ibnu Qudamah AlMaqdisi.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar