Selasa, 22 November 2016
BAHAYA PERGAULAN
BAHAYA PERGAULAN.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
"Seseorang itu mengikuti dien(prilaku/agama) teman dekatnya maka hendaknya seseorang dari kalian memperhatikan dengan siapa dia berteman"
(HR.Abu Daud, AtTirmidzi)
فإن عادة الناس التمضمض بالأعراض والتفكه بها. فإن خالطتهم ووافقتهم أثمت وتعرضت لسخط الله تعالى وإن سكت كنت شريكا فإن المستمع أحد المغتابين.
"Sesungguhnya kebiasaan manusia itu gemar membicarakan kehormatan(orang lain) dan menghibahnya maka jika engkau bergaul dengan mereka dan engkau setuju dengan mereka maka engkau berdosa dan akan mendapat kemurkaan Allah Ta'alaa dan jika engkau diam maka engkau termaksud orang yang ikut serta karena orang yang mendengar termaksud bagian dari orang-orang yang menghibah.
الرياء وهو الداء العضال الذي يعسر الاحتراز منه. وأول ما في مخالطة الناس إظهار التشوق إليهم ولا يخلو ذلك عن الكذب إما الأصل وإما في الزيادة وقد كان السلف يحترزون في جواب قول القائل: كيف أصبحت؟ قال بعضهم: أصبحنا ضعفاء مذنبين.
Riya adalah penyakit kronis yang sulit untuk menghindarinya dan awal pertama dalam bergaul kepada manusia adalah menampakkan rasa rindu(perhatian) terhadap mereka dan hal tersebut tidak lepas dari kedustaan baik dusta secara asalnya atau dusta dari hal yang ditambah-tambahkan.
Dan para salaf sangat berhati-hati untuk menjawab orang yang berkata, "bagaimana keadaanmu pagi ini?"
Sebagian mereka menjawab "kami berpagi hari dengan kelemahan dan dalam keadaan berdosa"
لأن من لقي الخلق لم يخالقهم بأخلاقهم مقتوه واستثقلوه واغتابوه
dan (juga) bahwa orang yang menjumpai manusia namun dia tidak mempergauli mereka dengan (kebiasaan) prilaku mereka niscaya mereka akan membencinya dan merasa tidak nyaman dengannya dan juga menghibahnya.
و مسارقة الطبع من أخلاقهم الرديئة وهو داء دفين قلما ينتبه له العقلاء فضلا عن الغافلين. لأن الفساد يصير بكثرة المباشرة هينا على الطبع.
مهما طالت مشاهدة الانسان الكبائر من غيره احتقر الصغائر من نفسه.
Dan mencuri tabiat dari akhlaq mereka yang buruk dan ini merupakan penyakit yang terpendam yang sedikit sekali orang-orang cerdas menyadarinya apalagi orang-orang yang lalai.
Karena kerusakan (moral) bisa dengan mudah merubah tabiat dengan seringnya bergaul.
semakin lama seseorang menyaksikan dosa-dosa besar dari orang lain maka enteng baginya akan dosa-dosa kecil"
Sumber: kitab Mukhtashor Minhaj AlQhosidin/adab shuhbah/Ibnu Qudamah al maqdisi.
Abu rafah AlBatawi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar