Ibnu Qoyyim رحمه الله تعالى berkata:
، ومتى ضعف صبره ويقينه رجع من الطريق، ولم يتحمل مشقتها، ولا سيما إن عدم الرفيق، واستوحش من الوحدة، وجعل يقول: أين ذهب الناس فلى بهم أسوة. وهذه حال أكثر الخلق، وهى التى أهلكتهم، فالصبر الصادق لا يستوحش من قلة الرفيق ولا من فقده إذا استشعر قلبه مرافقة الرعيل الأول، الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا...
فإن الحق إذا لاح وتبين لم يحتج إلى شاهد يشهد به والقلب يبصر الحق كما تبصر العين الشمس. فإذا رأى الرائى الشمس لم يحتج فى علمه بها واعتقاده أنها طالعة إلى من يشهد بذلك ويوافقه عليه.
Setiap kali lemah kesabaran dan keyaqinan seseorang maka dia akan mundur dari Jalan yang haq, karena dia tidak mampu menanggung kesulitannya, terutama ketika tidak ada teman yang mendampinginya dan dia merasa asing dengan kesendirian dan dia berkata, "kemanakah orang-orang pergi sehingga aku jadikan mereka teladan",
(Ibnu Qoyyim berkata),"seperti inilah kondisi kebanyakan orang, padahal itu bisa membinasakan mereka; maka orang yang sabar shodiq(jujur) tidak akan merasa asing dengan sedikitnya teman dan kehilangan teman, jika hatinya merasakan kebersamaan dengan generasi pertama, yaitu orang-orang yang Allah beri nikmat atas mereka dari para Nabi, Shiddiqin, Syuhadaa dan orang-orang shalih dan merekalah sebaik-baiknya teman..
Sesungguhnya haq apabila telah jelas maka tidak butuh saksi untuk menguatkannya dan hati yang melihat Haq sebagaimana mata melihat Matahari,
maka seseorang yang melihat matahari, maka ilmunya dan keyaqinannya bahwa (matahari telah terbit) tidak membutuhkan orang lain yang bersaksi dan setuju dengannya.
Abdurrahman bin Ismail yang dikenal dengan Abu Syamah رحمه الله berkata:
حيث جاء الأمر بلزوم الجماعة فالمراد به لزوم الحق واتباعه وإن كان المتمسك به قليلا و المخالف له كثيرا
"Telah datang perintah untuk mengikuti Jamaah, maka maksudnya adalah senantiasa bersama haq dan mengikutinya meskipun yang berpegang dengan haq itu sedikit dan yang menyelisihinya banyak"
Berkata Hasan AlBashri رحمه الله تعالى:
"السنة، والذى لا إله إلا هو بين الغالى والجافى، فاصبروا عليها رحمكم الله، فإن أهل السنة كانوا أقل الناس فيما مضى وهم أقل الناس فيما بقى: الذين لم يذهبوا مع أهل الإتراف فى إترافهم، ولا مع أهل البدع فى بدعهم، وصبروا على سنتهم حتى لقوا ربهم، فكذلك إن شاء الله فكونوا".
"Demi zat yang tidak ada Ilaah selainnya, Ahli sunnah diantara orang yang Gulluw dan orang yang menggampangkan, maka bersabarlah kalian diatasnya-semoga Allah merahmati kalian- maka sesungguhnya Ahli sunnah dahulu adalah orang yang minoritas dan setelahnya pun mereka adalah orang yang minoritas, mereka tidak ikut-ikutan orang-orang yang bermewah-mewah pada kemewahannya dan tidak ikut-ikutan ahli bid'ah dengan kebid'ahannya dan mereka tetap sabar diatas sunnah sampai mereka berjumpa dengan Rabb mereka, maka demikianlah-in syaa Allah- jadilah kalian(seperti mereka)"
Dikutip dari kitab Ighotsatullahfaan/ Ibnu Qoyyim AlJauzi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar