Berkata ibnu Hazm رحمه الله.
Tidak halal bagi seseorang untuk memalingkan ayat dari zhohirnya dan tidak pula khobar(hadits Nabi) dari zhohirnya, karena Allah Ta'alaa berfirman :
بلسان عربي مبين.
"(AlQuran turun) Dengan lisan Arab yang nyata/ jelas"
(asSyuaraa: 195)
Dan firman Allah Ta'alaa:
يحرفون الكلم عن مواضعه.
"Mereka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya"
(AlMaidah ayat: 5).
Maka barang siapa merubah Nash(konteks dalil) dari makna zhohirnya secara bahasa tanpa burhan( dalil dari AlQuran dan sunnah) yang lain atau ijma' maka dia telah mengklaim :"Bahwa Nash(AlQuran dan Sunnah) tidak ada kejelasan padanya. Dan dia telah merubah perkataan Allah Ta'alaa dan Wahyunya kepada Nabinya صلى الله عليه وسلم dari tempatnya(makna sebenarnya).
Dan ini perkara yang sangat besar sekali.
Jika seandainya dia selamat dari dosa besar ini, maka dia termaksud orang yang mengklaim sesuatu tanpa dalil.
(Jika) Tidak halal merubah perkataan seseorang dari manusia, maka bagaimana dengan perkataan Allah dan Rosulnya صلى الله عليه وسلم yang itu merupakan wahyu dari Allah Ta'alaa???
Dan barangsiapa yang membangkang tentang hal ini dari suatu perkataan seseorang yang berkata dari kalangan Ulama, maka(ketahuilah) tidaklah perkataan seorangpun menjadi Hujjah selain dari perkataan Rosulullah صلى الله عليه وسلم.
Dan kami telah jelaskan bahwasanya orang yang menentang dari mereka akan hal ini, maka mereka adalah makhuq Allah yang paling meninggalkan jejak shahabat رضي الله عنهم dan apalagi selain mereka.
Dan bahwasannya Ahli Zhohir(zhohiriyyah) dari kalangan ahli hadits رضي الله عنهم adalah orang-orang yang paling mengikuti dan paling sepakat dengan para shahabat رضي الله عليهم منهم...
Maka wajib agar tidak merubah Nash(dalil) dari zhohirnya kecuali dengan nash(dalil) lain yang shohih yang(bisa) mengabarkan bahwa nash itu tidak dipahami secara zhohirnya,
Maka kita mengikuti hal tersebut berdasarkan penjelasan Allah تعالى dan Rosulnya صلى الله عليه وسلم.
Sebagaimana penjelasan Nabi صلى الله عليه وسلم akan firman Allah Ta'alaa:
ولم يلبسوا إيمانهم بظلم
"Mereka tidak mencampur keimanan mereka dengan ZHULM"
Dan (Nabi) mengabarkan bahwa maksud Allah Ta'ala dengan kata: "Zhulm" adalah "Kesyirikan".
(Nabzatul kafiyah fi Ahkami Ushulud Dhien/ Imam Ibnu Hazm alAndalusi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar