Selasa, 31 Januari 2017

SYIRIK BUAH DARI BURUK SANGKA KEPADA ALLAH


Kesyirikan muncul karena berburuk sangka kepada Allah, sebagaimana perkataan Kholilullah Ibrahim عليه الصلاة والسلام:

{أَإِفْكاً آلِهَةً دُونَ اللهِ تُرِيدُونَ فَما ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ} [الصافات: 86-87] .

Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong?
Maka apakah sangkaanmu terhadap Tuhan semesta alam?"
[QS: AsShoffaat: 86-87]

Berkata ibnu Qoyyim dalam kitabnya Igotsatullahfan, tentang maksud ayat diatas:
"ماظننتم بربكم من السوء حتى عبدتم معه غيره؟"
"Kenapa kalian berburuk sangka kepada Rabb kalian sehingga kalian beribadah kepada Allah bersama selainnya?"

Sesungguhnya orang Musyrik menyangka bahwa Allah butuh makhluq lain bersamanya untuk mengatur alam, dia menyangka bahwa Allah akan sempurna kehendaknya jika dengan kehendak sekutunya,
Dia menyangka Allah tidak akan tahu sehingga dia butuh perantara untuk memberi tahukan kepada Allah,
Dia menyangka Allah tidak akan memenuhi yang diinginkan seorang hamba sehingga dia butuh perantara yang merekomendasikannya.
Dia menyangka Allah tidak akan mengijabah doanya, sehingga dia butuh kepada perantara yang dapat mengangkat atau memperdengarkan kebutuhan-kebutuhannya kepada Allah.
Dia menyangka bahwa hukum Allah tidak cocok untuk mengatur manusia sehingga dia membuat undang-undang buatan selainnya.

Maka orang yang berbuat SYIRIK, dia telah menurunkan kedudukan Allah تعالى meskipun dia menyangka dia orang yang mengagungkan Allah تعالى,
maka layak bagi Allah untuk tidak mengampuni pelakunya dan mengekalkan pelakunya diNeraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar