Sabtu, 17 Desember 2016

MATI SYAHID LEBIH MULIA DARI SEMUA KEMATIAN


Ibnu Qoyyim Jauzi رحمه الله تعالى berkata:
ومن المعلوم أن الخلق كلهم يموتون وغاية هذا المؤمن أن يستشهد في الله وتلك أشرف الموتات وأسهلها فإنه لا يجد الشهيد من الألم إلا مثل ألم القرصة،  فليس في قتل شهيد مصيبة زائدة على ماهو معتاد لبني آدم فمن عد مصيبة هذا القتل أعظم من مصيبة الموت على الفراش فهو جاهل،  بل موت الشهيد من أيسر الميتات وأفضلها وأعلاها ، ولكن الفار يظن أنه بفراره يطول عمره،  فيتمتع بالعيش،  وقد أكذب الله سبحان اهذا الظن،  حيث يقول:
(قُلْ لَنْ يَنْفَعَكُمُ الْفِرَارُ إِنْ فَرَرْتُمْ مِنَ الْمَوْتِ أَوِ الْقَتْلِ وَإِذًا لَا تُمَتَّعُونَ إِلَّا قَلِيلًا)
[Surat Al-Ahzab 16]
فأخبر الله أن الفرار من الموت بالشهادة لاينفع فلا فائدة فيه وأنه لو نفع لم ينفع إلا قليلا إذ لا بد له من الموت فيفوته بهذا القليل ما هو خير منه وأنفع:  من حياة الشهيد عند ربه.
"Sudah hal yang maklum bahwasanya semua makhluk pasti akan mati dan cita-cita tertinggi seorang mukmin adalah mati syahid dijalan Allah, dan itu merupakan kematian yang paling mulia dan paling mudah, karena orang yang mati syahid tidaklah merasakan sakit kecuali seperti sakitnya cubitan, dan tidaklah terbunuhnya orang yang syahid menjadi musibah yang melebihi musibah yang biasa menimpa anak Adam, dan barangsiapa yang menganggap musibah terbunuh(syahid) ini sebagai (musibah) yang lebih besar dari musibah mati diatas kasur maka dia BODOH, bahkan mati syahid adalah kematian yang paling mudah, paling utama dan paling tinggi,
akan tetapi orang yang lari(dari jihad) menyangka bahwa dengan larinya bisa memanjangkan umurnya dan bisa bersenang-senang dengan kehidupan(Dunia), maka sungguh Allah سبحانه mendustakan sangkaan ini dengan firmannya:
"Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja".
(Al Ahdzaab: 16)
Maka Allah mengabarkan bahwa lari dari kematian untuk mendapatkan syahid tidaklah bermanfaat dan tidak berguna dan jikalau bermanfaat maka tidak ada manfaat kecuali sedikit, yang dimana diapun pasti akan mati juga, dan dia luput karena hal yang sedikit ini dengan apa-apa yang lebih baik dan lebih bermanfaat : (yaitu) dari kehidupan Syahid disisi Rabbnya"
(Ighotsatullahfan min mashoyidissyaithon/ Ibnu Qoyyim Al Jauziah/Darul hadits.Hal: 494)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar