Senin, 20 Maret 2017

Syaikh sholih fauzan.walaa dan baraa

Syaikh Sholih Fauzan حفظه الله تعالى berkata dalam kajiannya tentang AlWalaa dan Baraa:

الله لا يريد منا أن نتميع مع الكفار يريد منا أن تعتز بديننا وأن نتمسك به وأن ندعو إليه وأن نجاهد في سبيله لأجل تخليص الناس من الشرك وعبودية الشيطان إلى عبودية الرحمن
فالجهاد رحمة للعالم خلص الكثير لعبادة الله
ولو تركوا لهلكوا صاروا إلى النار

الجهاد رحمة للمسلمين ورحمة للكفار أيضا
الله عزوجل قال لنبيه

(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
[Surat Al-Anbiya' 107]
رحمة شاملة
فهذا أمر عجيب وأمر صار غريبا الآن بين الناس وصار الذي يذكره متشددا الذي يذكر الولاءوالبراء متشدد
وهذا فيه مافيه من أوصاف المتشدد وهذا يريد بقتل الناس وهذا كراهية للبشر
نعم الكراهية نعم الكراهية كراهية مطلوبة للدين
وكيف يعاب على من ينادي بهذا الأصل العظيم ويدعو إليه وبين للناس
وكيف يقل من أهميته
وإلا حتى إن بعضهم يحاول طمس الولاء والبراء من المناهج الدراسية
ولو يقدرون أن يمسح آية قرائنية في ذم الكفار ووعيد عليهم لفعلوا
والكفار يريدون هذا ماأشد على القران من هذا القرآن
لكن الله عصمه منهم وحماه منهم وحفظه منهم
وليس لهم حيلةفيه وإلا لو لهم حيلة لما تركوا القران آبدا

على المسلمين أن يتنبهوا بهذا الأمر وأن يعرفوا وأن يدينوا به
قد يكون الإنسان على غير إسلام وهو لا يعرف يصلي ويصوم لكنه على غير الإسلام
بسبب أنه لا يفرق بين الإسلام والكفر ولابين المؤمنوالكافر يحب بأعداء الله ويثني عليهم ويمدحهم ويناقش المسلمين وإلى آخره
فيكون على غير الاسلام بهذه الطريقة وهو لا يدري
وإن كان يصلى ويصوم وإن لم يكن عنده الولاءوالبراء وليس بمسلم.
"Allah tidak ingin kita untuk bercampur baur dengan orang-orang kafir, Allah ingin kita merasa bangga dengan dien kita(islam) dan berpegang teguh dengannya dan berdakwah kepadanya dan berjihad dijalannya, untuk membebaskan manusia dari kesyirikan, dari penghambaan syetan kepada penghambaan kepada Allah, maka jihad adalah rahmat bagi seluruh alam menyelamatkan banyak orang kepada peribadatan kepada Allah azza wa jalla seandainya mereka meninggalkannya niscaya mereka akan binasa dan bisa menjadi ahli neraka.
Pada jihad terdapat rahmat bagi kaum muslimin dan rahmat pula bagi orang-orang kafir, Allah Ta'alaa berfirman kepada Nabinya
(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
[Surat Al-Anbiya' 107]

Rahmat yang merata
Namun perkara ini jadi aneh dan perkara ini saat ini menjadi suatu yang asing diantara manusia,
orang yang menyampaikan perkara ini(walaa dan baraa) dianggap ekstrim, orang yang menyampaikan perkara ini adalah radikal(garis keras),
Hal ini (walaa dan baraa) padanya ada sifat-sifat orang radikal, hal ini bisa terjadi pembunuhan manusia dan hal ini kebencian terhadap manusia!
Betul..ini kebencian (namun ini) adalah sebaik-baiknya kebencian, kebencian yang dituntut oleh agama ini.

lalu mengapa orang yang menyeru kepada dasar yang agung ini(walaa dan baraa) dan mendakwahkannya serta menjelaskannya kepada manusia dicela??
dan mengapa diremehkan sangat pentingnya hal ini(wala dan baraa)??

Dan sesungguhnya sampai-sampai sebagian mereka ingin mencoba menghapus Wala dan Baraa ini dari manhaj-manhaj pendidikan,
seandainya mereka mampu menghapus satu ayat alQuran tentang celaan dan ancaman terhadap orang kafir niscaya mereka akan lakukan hal itu.
dan orang-orang kafir menginginkan hal ini dan tidak ada yang paling sulit atas mereka dari menghapus alQuran.
akan tetapi Allah melindungi, memelihara serta menjaga(alQuran) dari mereka.
sehingga mereka tidak memiliki cara untuknya(merubah Quran), seandainya mereka memiliki cara,niscaya mereka tidak akan membiarkan AlQuran selamanya(membahas perkara ini).

Maka wajib atas kaum muslimin untuk menyadari perkara ini dan mengetahui serta mengamalkannya(walaa dan baraa).
Terkadang seseorang itu tidaklah islam(murtad) sedang dia tidak tahu, padahal dia shalat dan puasa namun dia bukan seorang muslim, karena dia tidak membedakan antara islam dan kafir dan antara orang beriman dan orang kafir, dia mencintai musuh-musuh Allah, menyanjung dan memuji mereka dan mendebat orang-orang muslim dan selainnya, maka dia dengan cara seperti bukan seorang muslim(murtad) sedang dia tidak menyadari,
meskipun dia shalat dan puasa maka jika tidak ada pada dirinya Walaa dan Baraa maka dia bukanlah seorang muslim.
(Firman Allahتعالى)
(لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ ...
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan  Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya...َ
[Surat Al-Mujadilah 22]

Dikutip dari :
http://www.youtube.com/watch?v=rjZ_gGxv4ps&feature=youtube_gdata_player

Walaa dan baraa 2

Allah Ta'alaa memerintahkan kita untuk membedakan diri kita dengan orang-orang kafir baik dari agama mereka sampai kepada kebiasaan mereka, oleh karena itu AllahTa'alaa memerintahkan hijrah dan melarang tinggal dinegri kafir.
Allah menginginkan kebaikan kepada kita karena seorang muslim yang tinggal disana akan terfitnah agamanya.
maka seseorang harus hijrah dengan badannya dan hatinya dari orang-orang kafir dan musyrik

Maka termaksud dari iman adalah baraa(memutus) terhadap orang-orang kafir.

Baraa secara syariat adalah berlepas diri dan memutuskan hubungan dengan orang-orang kafir atau musyrik

Baraa ini terbagi 3:
1- pemutusan dengan agama
2- pemutusan dengan hati
3- pemutusan dengan perbuatan

Memutuskan dengan  agama diantaranya adalah tidak mengakui, menyerupai dan menyetujui hal-hal dalam agama-agama mereka(orang-orang kafir atau musyrik)

Memutuskan hubungan dengan hati adalah memutuskan kecintaan,
Sebagaimana firman Allah تعالى
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka, karena rasa kasih sayang(cinta)..َ
[Surat Al-Mumtahanah 1]

Maka tidak boleh mencintai orang kafir dan harus membencinya karena Allah membencinya.

Memutuskan dengan perbuatan adalah tidak berloyalitas kepada mereka.
Berloyalitas atau berwalaa kepada orang kafir ada 3 macam.
1- walaa dengan hati yaitu mencintainya
2- walaa dengan perbuatan seperti membela dan menolong mereka atau berperang bersama mereka terhadap orang-orang muslim.

3- walaa dengan lisan seperti menyanjung dan memuji mereka(orang-orang musyrik atau kafir)

Maka tidak boleh walaa(loyal) kepada orang kafir atau musyrik meskipun dia kerabat yang terdekat.

Firman Allah Ta'alaa:
(لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. ِ
[Surat Al-Mujadilah 22]

Contohnya Nabi Ibrahim takala dia tahu bahwa bapaknya musyrik maka Nabi Ibrahim berlepas diri dari ayahnya

ُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ ۚ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ)
"..Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sungguh, Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.
[Surat At-Taubah 114]

Kekerabatan tidaklah menjadikan sebab untuk loyal dan cinta kepada orang-orang kafir dikarenakan mereka adalah musuh Allah maka bencilah kepada mereka sebagaimana Allah membenci mereka.

Walaa dan baraa adalah perkara besar dan dasar utama aqidah.

Orang kafir adalah pelindung bagi kafir yang lain.
Allah Ta'alaa berfirman
(وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ)
Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kalian tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (berwalaa dan baraa), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.
[Surat Al-Anfal 73]

Maka tanpa walaa dan baraa akan terjadi fitnah dan kerusakan besar yaitu kerusakan aqidah, dimana tercampurnya dan samarnya iman dan kekufuran dan tercampurnya agama-agama dan ajaran-ajaran.

Yang sungguh mengherankan ada seseorang mengaku sebagai muslim yang mencintai orang-orang kafir, padahal orang-orang kafir tidak menyukai orang islam.

Allah Ta'alaa berfirman:
(هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ...
Beginilah kamu! Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu...
[Surat Ali 'Imran 119]

Kita boleh mengambil manfaat dari orang-orang kafir pada perkara Dunia seperti barang dagangan, senjata dsb, namun pada perkara agama tidak boleh.
Dan tidak ada kebebasan dalam agama dan aqidah,
Karena Allah telah menetapkan hal ini untuk membedakan orang-orang muslim dengan kafir.
Allah bedakan mereka diDunia dengan Walaa dan Baraa
Dan Allah bedakan di Alam barzah dengan tidak bolehnya orang kafir dimakamkan dipemakaman kaum muslimin dan Allah bedakan diakhirat dengan Surga yang disiapkan untuk org bertaqwa dan Neraka yang disiapkan untuk orang kafir dan musyrik.

Maka hendaknya kita bangga dengan agama kita, kita pegang dan amalkan ajaran agama ini dengan kuat, kita bela agama kita dan kita berjihad untuk meninggikan agama ini dan membebaskan manusia dari penghambaan makhluq kepada penghambaan kholiq tuhan semesta Allah.

Dan Jihad merupakan rahmat bagi orang-orang muslim sehingga mereka terjaga aqidah dan agamanya dan jihad juga rahmat bagi orang-orang kafir karena dengannya mereka dibebaskan dari penghambaan makhluq.

Allah Ta'alaa berfirman:
(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi seluruh alam.
[Surat Al-Anbiya' 107]

Firman Allah Ta'alaa:
(قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّىٰ يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ)
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
[Surat At-Taubah 29]

Maka syariat Allah memberikan pilihan kepada orang-orang kafir karena rahmat(sayangnya) Allah kepada mereka.
1-  masuk islam.
2- membayar jizyah dengan tunduk dibawah naungan islam(agar mereka sedikit-demi sedikit terbawa untuk masuk islam karena syariat islam yang berkuasa dan tersiar)
3- diperangi (agar umat manusia lainnya tidak ikut-ikutan ajaran mereka yang membawa kesengsaraan dunia dan akhirat)

aboe rafah

Rabu, 15 Maret 2017

Walaa dan Baraa 1

PELAJARAN TAUHID.

Makna Walaa dan Baraa.

Walaa secara bahasa memiliki beberapa makna, di antaranya yaitu:
1- المحبة
Mencintai
2- النصرة
Membela
3- الاتباع
mengikuti
4- القرب من الشيئ
Mendekati dengan sesuatu

BARAA memiliki beberapa makna, diantaranya.
1-  البعد
Menjauhi
2- التخلص
Berlepas
3- العداوة
memusuhi

Walaa dan baroo secara syariat maknanya adalah:  membela, mencintai, memuliakan dan ada bersama orang-orang yang dicintai Allah dan rasulnya.
Dan BARAA adalah menjauhi, berlepas diri dan memusuhi yang dimusuhi Allah dan Rasulnya.

URGENSI DARI WALAA DAN BAROO.

1- WALAA DAN BARAA merupakan syarat iman.

Firman Allah Ta'alaa:
(تَرَىٰ كَثِيرًا مِنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ)
Kamu melihat banyak di antara mereka tolong-menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sungguh, sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, yaitu kemurkaan Allah, dan mereka akan kekal dalam azab.
[Surat Al-Ma'idah 80]

(وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ فَاسِقُونَ)
Dan sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Muhammad) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang musyrik itu sebagai teman setia. Tetapi banyak di antara mereka orang-orang yang fasik.
[Surat Al-Ma'idah 81]

Berkata Syaikhul islam ibnu Taimiyah tentang ayat ini:
فدل على أن الإيمان المذكور ينفي اتخاذهم أولياء ويضاده، ولا يجتمع الإيمان واتخاذهم أولياء في القلب
Maka (ayat) ini menunjukan bahwa iman yang disebutkan harus meniadakan untuk menjadikan mereka (orang-orang kafir/musyrik) sebagai wali(pemimpin, teman setia atau orang yang dicintai) dan dengan lawannya(membenci dsb), dan tidak akan berkumpul iman dengan menjadikan mereka sebagai wali didalam hati.
[Kitabuliman hal 14]

WALA DAN BARAA MERUPAKAN TALI IMAN YANG KUAT

Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما berkata, telah bertanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Abu Dzar رضي الله عنه:
"Wahai abu dzar, tali iman apa yang paling kuat?"
Abu dzar menjawab "Allah dan rasulnya lebih tahu", Nabi pun menjawab:
"الموالاة في الله، والمعاداة في الله، والحب في الله، والبغض في الله"
"Loyalitas karena Allah dan memusuhi karena Allah dan cinta karena Allah dan benci karena Allah"
[HR.Ahmad, 4/286, Hakim, 2/480, Syaikh albani menghasankan hadits ini dalam silsilah asShohihah,998, 1728].

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم: 
"ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان: أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله، وأن يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النار"
"3 hal barangsiapa yang memilikinya maka dia akan mendapati Manisnya Iman:
1- Allah dan Rasulnya lebih dicintai dari apupun selain keduanya
2- seseorang yang mencintai dan tidak ada hal yang membuatnya cinta kecuali karena Allah.
3- dia tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana dia tidak suka dilempar ke neraka"
[Mutaffaq 'Alaihi].

Dari Jarir bin Abdullah
AlBajili رضي الله عنه berkata:
"Aku mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan dia sedang membaiat(para shahabat) dan aku berkata, "wahai Rasulullah, ulurkanlah tanganmu sehingga aku bisa berbaiat kepadamu dan berikan lah syarat berbaiat untukku dan engkau lebih tahu", maka Nabi صلى الله عليه وسلم berkata:
"أبايعك على أن تعبد الله، وتقيم الصلاة، وتؤتي الزكاة، وتناصح المسلمين، وتفارق المشركين"
"Aku baiat engkau, agar engkau hanya menyembah Allah dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan saling menasihati kepada kaum muslimin dan untuk memisahkan diri dari orang kafir"
[HR.Ahmad dan AnNasaai dishahihkan oleh Syaikh alBani dalam Shohih AsSunan 3893 ].

Pen: "Perhatikan bagaimana rasulullah menjadikan syarat berbaiat adalah memisahkan diri dari orang-orang kafir,
maka sangat memprihatinkan seorang yang mengaku muslim namun senang tinggal dikomunitas yang mayoritasnya orang-orang kafir atau musyrik.

Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata:
"إن تحقيق شهادة أن لا إله إلا الله يقتضي أن لا يحب إلا لله، ولا يبغض إلا لله، ولا يوالي إلا لله، ولا يعادي إلا لله، وأن يحبّ ما أحبّه الله، ويبغض ما أبغضه الله"
"Sesungguhnya merealisasikan syahadat لاإله إلا الله mengharuskan untuk cinta hanya karena Allah dan tidak membenci kecuali karena Allah dan tidak berloyalitas kecuali karena Allah dan tidak memusuhi kecuali karena Allah dan agar dia mencintai apa-apa yang dicintai Allah dan membenci apa-apa yang dibenci Allah"
[Ihtijaaj bil Qodr Hal 62].

Disusun oleh:  Aboe rafah.