Rabu, 12 Oktober 2016

FATWA ULAMA TENTANG SYIRIK HUKUM


Berkata syaikh Sulaiman bin Samhan رحمه الله تعالى :
"Jika kalian telah memahami bahwa berhukum kepada Thogut adalah kufur dan Allah telah menyebutkan didalan kitabnya, bahwa kekufuran lebih besar(perkaranya) dari pembunuhan, dimana Allah Ta'ala berfirman:
الفتنة أكبر من القتل
"Fitnah(Syirik/Kufur) lebih besar(bahayanya) dari pembunuhan"
[AlBaqoroh:217]
Dan fitnah maksudnya adalah Kekufuran.
Maka seandainya terbunuh semua orang yang ada dipedalaman dan perkotaan sehingga semuanya musnah(terbunuh semua) maka hal ini lebih ringan dari pada mengangkat dimuka bumi seorang Thogut yang berhukum(memutuskan perkara) menyelisihi syariat islam yang telah diutus dengannya Rasulullah صلى الله عليه وسلم"

Berkata Syaikhul Islam ibnu Taimiyah رحمه الله تعالى:seseorang takala dia menghalalkan sesuatu yang haram-disepakati keharamannya- atau mengharamkan yang dihalalkan-yang disepakati kehalalannya
- atau mengganti syariat Allah-yang telah disepakati-maka dia menjadi kafir Murtad berdasarkan kesepakan Fuqohaa"
(Majmu' AlFatawa 3/267)

Berkata Ibnu Hazm رحمه الله تعالى ketika mentafsirkan firman Allah Ta'alaa.
(اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ....
[Surat At-Taubah : 31]

Takala Yahudi dan Nasrani mengharamkan apa-apa yang diharamkan dan menghalalkan yang dihalalkan ulama-ulama dan rahib-rahib mereka dan ini(dikategorikan) menjadikan Rububiyyah(penuhanan) yang sah dan ibadah yang sah dan mereka telah mendekati dengannya(ibadah tersebut),
 maka Allah ta'ala pun menamakan Perbuatan ini dengan "Menjadikan Tuhan-tuhan dan peribadatan selain Allah" dan ini adalah perbuatan syirik tanpa khilafiyah".
(Alfashl:3/266)

Dan berkata Ibnu Katsir رحمه الله تعالى:
Barangsiapa meninggalkan syariat yang muhkam(jelas) yang diturunkan atas Muhammad bin Abdullah penutup para Nabi dan memutuskan perkara dari selainnya dari syariat-syariat yang dibatalkan, maka dia kufur.
Bagaimana dengan orang yang bertahakum kepada (syariat) Yasiq dan mendahulukannya darinya(syariat Allah)?
Maka orang seperti ini kufur berdasarkan ijma Muslimin.

"Dan Allah Ta'alaa berfirman:
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"
[AlMaidah:  50]

Dan firman Allah Ta'alaa:
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
[AnNisaa:  65]
(AlBidayah wa AnNihaayah: 13/139)

Berkata AsSyinqithi رحمه الله تعالى:
"Syirik kepada Allah didalam hukumnya sama dengan syirik kepada Allah didalam beribadah kepadanya dan keduanya satu makna dan tidak ada beda antara keduanya sama sekali.
Barangsiapa yang mengikuti peraturan selain(menyelisihi) peraturan Allah dan syariat selain syariat Allah atau undang-undang yang dibuat manusia yang menyelisihi syariat Allah dan perpaling dari cahaya(wahyu) langit yang Allah turunkan melalui lisan rasulnya.
Dan barangsiapa yang melakukan ini maka sama sekali tidak ada bedanya dia dengan orang yang menyembah patung dan sujud kepada berhala dalam bentuk apapun.
Kedua-duanya adalah orang yang berbuat syirik kepada Allah,
Yang ini berbuat syirik kepada Allah dalam beribadah kepadanya,
Dan ini (orang yang lainnya) berbuat syirik didalam hukumnya.
Maka hukum berbuat syirik didalam beribah kepadanya dan syirik dalam hukumnya keduanya adalah sama...

SYUBHAT TAAT ULIL THOGUT 1

Di antara Syubhat taat ulil thogut(Demokrasi) 1.

Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:
يكون بعدي أئمة لا يهتدون بهداي ولا يستنون بسنتي”

“Akan ada para penguasa yang tidak mengambil petunjuk dengan petunjukku dan tidak mengambil sunnah dengan sunnahku.”
(HR. Muslim)

Dalam hadits diatas,
Yang bermakna ada penguasa yang tidak mengambil petunjuk dan mengambil sunnahku"
bisa memiliki beberapa penafsiran:

1- Sekedar tidak mengambil atau hanya meninggalkan petunjuk atau hukum Allah dan rasulnya (tanpa mengganti).

2- Berhukum dengan hukum Thogut.

3- Berhukum dengan hukum selain hukum Allah

Jika no 1: maka jelas tidak dikatakan kufur  hanya maksiat jika mampu melaksanakannya.

No 2:  Jelas kufur berhukum dengan hukum thogut, berdasarkan surat AnNisaa ayat 60 dan ayat-ayat perintah untuk beribadah kepada Allah dan menjauhi Thogut.

No 3: bisa kufur(A) dan bisa tidak atau dosa besar(B) atau boleh saja (C).

A. Kufur:  jika masuk ke no 2 dengan mengganti undang-undang yang menetapkan kedustaan kepada Allah dan Rasulnya seperti Hukum Demokrasi atau berhukum dengan hukum thogut(hukum tandingan)

B. Dosa besar:
Seperti seorang hakim yang landasan hukumnya AlQuran dan Sunnah namun dia membuat kedustaan terhadap manusia dengan mendatangkan saksi palsu sehingga orang yang seharusnya tidak dihukum had (seperti potong tangan) menjadi dihukum karena saksi palsu.

C. Boleh saja:
Seperti dalam rangka mencari maslahat atau Ta'dzir(membuat jera) seperti seorang kepala sekolah menerapkan hukuman untuk siswa yang telat.

Maka hadits ini mutasyabih (multi tafsir) sehingga tidak bisa menjadi dalil untuk mentaati pemimpin yang berhukum dengan thogut!!

Maka berdasarkan kaidah ushul yang disepakati para ulama:
المتشابه يحمل على المحكم
"Dalil yang Mutasyabih dikembalikan kepada yang muhkam(jelas)"

Dan yang muhkam (jelasnya) adalah kita dilarang untuk mentaati Thogut.
(AlBaqoroh:  256/Annisaa:60/ AnNahl: 36/ dsb)

Bagaimana hadits ini ditafsirkan untuk taat kepada hukum thogut?
Siapakah salaf yang memahami seperti ini?
Bagaimana bisa melegalkan larangan yang Muhkam(jelas) dengan dalil yang Mutasyaabih (multi tafsir)??
Bukankan manhaj Ahli bid'ah mencari-cari dalil yang mutasyabih untuk menghindari yang muhkam??
(Lihat tafsir asSa'di surat Ali imraan ayat 7 tentang ayat Mutasyabih dan Muhkam)

Dan kerancuan yang lain:
jika hadits disini dipahami untuk mentaati penguasa berhukum thogut, maka ini sangat bertentangan dengan hadits shohih dari imron bin khusoin رضي الله عنه , bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:
إن أُمِّر عليكم عبدٌ مجدَّع يقودكم بكتاب الله تعالى فاسمعوا له وأطيعوا
"Jika kalian dipimpin oleh budak Habasyi yang lumpuh yang dia memimpin kalian dengan kitabullah maka tetap dengarlah dan taatilah dia"
(HR.Muslim/kitab Imaroh no.1838)
dalam lafadz lain
"ما أقادكم بكتاب الله
"Selama mereka memimpin kalian dengan kitabullah"

Nabi صلى الله عليه وسلم dalam hadits ini telah mensyaratkan untuk dengar dan taat hanya kepada pemimpin yang memimpin dengan kitabullah(AlQuran).

Berarti pemimpin yang bisa disebut ulil amri yang sah bukan hanya cukup muslim akan tetapi dia harus memimpin rakyatnya dengan Kitabullah.

Bagaimana anda bisa mengambil satu dalil dan mencampakan dalil yang lain??

والله أعلم

Senin, 10 Oktober 2016

INDAHNYA KEHIDUPAN BARZAH PARA SYUHADAA.

Allah Ta'alaa berfirman:
( وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ )
"Dan janganlah kalian mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kalian tidak menyadarinya."
[AlBaqoroh:  154]

لما ذكر تبارك وتعالى, الأمر بالاستعانة بالصبر على جميع الأمور ذكر نموذجا مما يستعان بالصبر عليه,
Setelah Allah تبارك وتعالى menyebutkan perintah untuk meminta tolong dengan sabar pada semua perkara, maka Allah pun menyebutkan sebuah contoh dari hal-hal yang dibutuhkan  padanya kesabaran,

 وهو الجهاد في سبيله, وهو أفضل الطاعات البدنية, وأشقها على النفوس, لمشقته في نفسه, ولكونه مؤديا للقتل, وعدم الحياة,
Yaitu:  Jihad dijalannya yang itu merupakan ketaatan fisik yang paling utama dan perkara yang paling berat bagi jiwa karena beratnya yang dirasakan bagi nafsunya dan karena berakibat terbunuh atau hilangnya kehidupan.
التي إنما يرغب الراغبون في هذه الدنيا لحصول الحياة ولوازمها، فكل ما يتصرفون به, فإنه سعى لها, ودفع لما يضادها.
Dimana orang-orang pecinta(Dunia) sangat menginginkan untuk mendapatkan kehidupan serta kebutuhan-kebutuhannya diDunia ini.
dengan mengorbankan segalanya untuk hal ini,
Dan berusaha keras untuk mendapatinya dan menjauhkan apa-apa yang berlawanan dengan(cita-cita)nya.
ومن المعلوم أن المحبوب لا يتركه العاقل إلا لمحبوب أعلى منه وأعظم،
Dan sudah menjadi perkara yang diketahui bahwa orang yang berakal tidaklah meninggalkan sesuatu yang dicintainya kecuali pada perkara yang lebih luhur dan besar baginya,

فأخبر تعالى: أن من قتل في سبيله, بأن قاتل في سبيل الله, لتكون كلمة الله هي العليا, ودينه الظاهر, لا لغير ذلك من الأغراض, فإنه لم تفته الحياة المحبوبة, بل حصل له حياة أعظم وأكمل, مما تظنون وتحسبون. فالشهداء
Maka Allah Ta'alaa mengabarkan bahwasannya orang yang terbunuh fisabilillah karena dia berperang dijalan Allah untuk meninggikan kalimat Allah(لاإله إلا الله) dan agar Diennya(islam) menang(berkuasa) dan bukan karena tujuan-tujuan selain itu,
Bahwa tidak akan luput darinya kehidupan yang ia cintai itu(Dunia) bahkan dia akan mendapati kehidupan yang lebih agung dan lebih mulia dari apa-apa yang kalian sangka dan kalian kira,
 (Allah Ta'alaa berfirman) bahwa para Syuhadaa:
{ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِين
"mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
(QS:Ali Imraan:  169-171)

فهل أعظم من هذه المتضمنة للقرب من الله تعالى, وتمتعهم برزقه البدني في المأكولات والمشروبات اللذيذة, والرزق الروحي, وهو الفرح، والاستبشار وزوال كل خوف وحزن،
Maka apakah ada yang lebih agung dari perkara ini(terbunuh dijalan Allah) yang terkandung padanya kedekatan dengan Allah Ta'alaa dan Allah berikan kesenangan kepada mereka dengan rizqi jasmani seperti makanan-makanan dan minuman-minuman yang lezat dan rizqi rohani yaitu kebahagiaan dan kegembiraan dan hilangnya rasa takut dan sedih
وهذه حياة برزخية أكمل من الحياة الدنيا، بل قد أخبر النبي صلى الله عليه وسلم أن أرواح الشهداء في أجواف طيور خضر ترد أنهار الجنة, وتأكل من ثمارها, وتأوي إلى قناديل معلقة بالعرش.
Inilah kehidupan Alam Barzah yang paling sempurna dari pada kehidupan Dunia,
Bahkan Nabi صلى الله عليه وسلم mengabarkan bahwa ruh-ruh orang ysng mati syahid berada di perut burung-burung hijau yang mendatangi sungai-sungai disurga dan memakan dari buah-buahannya dan bernaung dilentera-lentera yang bergelantungan di Arsy
وفي هذه الآية, أعظم حث على الجهاد في سبيل الله, وملازمة الصبر عليه،
Dan pada ayat ini terdapat dorongan yang sangat besar untuk berjihad dijalan Allah dan senantiasa sabar atasnya
فلو شعر العباد بما للمقتولين في سبيل الله من الثواب لم يتخلف عنه أحد، ولكن عدم العلم اليقيني التام, هو الذي فتر العزائم, وزاد نوم النائم, وأفات الأجور العظيمة والغنائم،
Seandainya para hamba menyadari akan apa-apa yang diperoleh oleh orang-orang yang terbunuh dijalan Allah dari balasannya(yang besar) niscaya tidak seorangpun yang tidak ingin tertinggal darinya (jihad),
Akan tetapi tidak adanya ilmu yaqin  yang sempurna maka inilah yang membuat lemah tekad dan menambah lelap orang yang tidur sehingga luputlah pahala-pahala yang besar serta ghanimah
 لم لا يكون كذلك والله تعالى
Kenapa tidak ada (keinginan) seperti itu(jihad) padahal Allah Ta'alaa (berfirman)
قد{ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ …
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.."
[Surat At-Tawbah 111]

 فوالله لو كان للإنسان ألف نفس, تذهب نفسا فنفسا في سبيل الله, لم يكن عظيما في جانب هذا الأجر العظيم،
Demi Allah, seandainya seseorang memilki satu juta nyawa lalu nyawanya hilang satu persatu dijalan Allah maka tidaklah lebih mulia(satu juta nyawa yang terbunuh dijalan Allah) dibanding pahala yang besar ini.
ولهذا لا يتمنى الشهداء بعدما عاينوا من ثواب الله وحسن جزائه إلا أن يردوا إلى الدنيا, حتى يقتلوا في سبيله مرة بعد مرة.
Oleh karena ini, tidaklah seseorang yang mati syahid berangan-angan (dengan hal lain) setelah mereka memperoleh ganjaran dan balasan baik dari Allah selain agar mereka dikembalikan keDunia sehingga mereka terbunuh dijalan Allah berkali-kali
وفي الآية, دليل على نعيم البرزخ...
Maka dalam ayat ini ada dalil akan kenikmatan Alam Barzah..

Diterjemahkan dari: [Tafsir AsSa'di / AlBaqoroh ayat 154]

Minggu, 09 Oktober 2016

ADAB BERZIARAH MASJID NABAWI



ADAB BERZIARAH MASJID NABAWI

* آداب وأحكام الزيارة

- وَهَا أَنَا ذَا أَذْكُرُ لَكَ - أَخِي الزَّائِر - أَهَمَّ الأَحكَامِ وَالآدَابِ الَّتِي عَلَيْكَ مُرَاعَاتُهَا حَالَ الزِّيَارَة .
Wahai para penziarah (Masjid Nabawi)- aku akan menyebutkan di(tulisan) ini untuk kalian akan Hukum- hukum dan Adab- adab yang harus kalian perhatikan ketika berziarah:

وَاللهُ وَلِيُّ التَّوفِيق .

إِذَا وَصَلْتَ مَدِيْنَةَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَاغْتَسِلْ وَتَنَظَّف،
Jika kamu telah sampai ke Kota Rasulullah صلى الله عليه وسلم maka Mandilah dan bersih-bersihlah.

 وَادخُلْ الْمَسْجِدَ بِأَدَبٍ وَسَكِيْنَة ،
Dan masuklah ke Masjid dengan Adab dan Tenang.

 وَقَدِّمْ رِجْلَكَ الْيُمْنَى ،
Dan dahulukanlah Kaki kanan
 وَقُلْ :
Dan ucapkanlah:

 أَعُوذُ بِاللهِ الْعَظِيم ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيم ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم . بِسْمِ اللهِ ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى رَسُولِ الله ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحمَتِك

“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, wajah-Nya yang mulia dan kekuasaan-Nya yang terdahulu dari godaan setan yang terkutuk,
Bismillah, Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada Rasulullah, Ya Allah buka kan untukku pintu-pintu rahmatmu."
(HR. Abu Daud)

ثُمَّ تَقَدَّمْ إِلَى الصُّفُوفِ الأَمَامِيَّة
Kemudian majulah ke shaf-shaf bagian depan

ولا تزاحم
dan jangan berdesak-desakkan

ولا تتخط الرقاب
 dan jangan melangkahi tengkuk-tengkuk/ pundak (orang lain)

ولاترفع صوتك فإن رسول الله صلى الله عليه وسلم يحترم حيا وميتا
 dan janganlah mengeraskan suaramu, karena Rasulullah صلى الله عليه وسلم di muliakan ketika masih hidup dan ketika mati.

وَاحرِص عَلَى الصَّلاَةِ فِي الرَّوضَةِ الشَّرِيْفَة ، فَهِيَ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّة ،
Maka berusahalah untuk shalat di Raudhoh yang mulia, karena Raudhoh adalah taman dari taman- taman Surga.

وَلاَ تَجْلِسْ حَتَّى تَأْتِي بِتَحِيَّةِ الْمَسْجِد ،
Dan janganlah kau duduk sehingga engkau melaksanakan (Shalat) AtTahiyyatul Masjid

إِلاَّ إِذَا كَانَتْ الفَرِيْضَةُ قَائِمَةً فَادخُلْ فِي الصَّلاَةِ مَعَ الإِمَام .
Kecuali jika telah di iqomatkan waktu Shalat Wajib maka (tinggalkanlah shalat sunnah tahiyyah) dan masuklah untuk shalat bersama imam

ثُمَّ اذْهَبْ إِلَى مُوَاجَهَةِ القَبْرِ الشَّرِيْف ،
Kemudian pergilah untuk menjumpai kubur Nabi yang Mulia.

 واسْتَقْبِلْ القَبْر،
Dan menghadaplah ke kubur

وَقِفْ أَمَامَ وَسَطِ الشُّبَّاكِ الأَوسَط بِأَدَبٍ ؛
Dan berdirilah didepan bagian tengah dinding-dinding yang bercelah-celah dengan Adab(yang baik)

فَلاَ تَنْحَنِي ، وَلاَ تَضَعْ يَمِيْنَكَ عَلَى شِمَالِك ،
Janganlah menunduk dan jangan meletakan meletakan tangan kanan di atas tangan kiri(seperti sedekap ketika shalat)

بَلْ كُنْ كَأَنَّكَ وَاقِفٌ بَيْنَ يَدَي رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ حَيّ ،
Akan tetapi jadilah engkau seakan-akan engkau sedang berdiri di hadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم sedangkan dia hidup.

 مُسْتَحضِراً بِقَلْبِكَ جَلاَلَةَ هَذَا الْمَوْقِف ،
Hadirkan di hatimu keagunganngan berdiri ini.

وَقُلْ :
Dan ucapkanlah

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه ،
Salam sejahtera atasmu wahai Rasulullah dan juga rahmat Allah dan keberkahannya.

 السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللهِ وَخِيْرَتِهِ مِنْ خَلْقِه ،
Semoga salam sejahtera atasmu ya Nabi Allah dan Makhluk pilihannya

 السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِينَ وَخَاتَمَ النَّبِييّنَ وقائد الغرة المحجلين.
Semoga salam sejahtera atas mu, ya sayyid para rasul dan penutup para Nabi dan pemimpin orang-orang yang memiliki cahaya dari bekas whudhunya.

 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
Aku bersaksi bahwa tiada ilaah yang haq kecuali Allah.

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ الله
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah

، أَشْهَدُ أَنَّكَ بَلَّغْتَ رِسَالاَتِ رَبِّك ،
Aku bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah-risalah Rabbmu

 وَنَصَحتَ لأُمَّتِك ،
Dan engkau telah menasehati ummatmu

 وَدَعَوْتَ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوعِظَةِ الْحَسَ

Dan engkau telah berdakwah ke jalan Rabbmu dengan Hikmah dan Nasehat yang baik

وَعَبَدتَ اللهَ حَتَّى أتاك اليقين


Dan engkau telah beribadah kepada Allah sehingga datang kepadamu ajalmu.

 فَجَزَاكَ اللهُ أَفْضَلَ مَا جَزَى نَبِيَّاً وَرَسُولاً عَنْ أُمَّتِه.
Semoga Allah membalasmu dengan balasan yang paling baik, sebagai Nabi dan Rasul (yang berjasa) untuk ummatnya

اللَّهُمَّ آتِهِ الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوداً الَّذِي وَعَدتَهُ يَغْبِطُهُ بِهِ الأَوَّلُونَ وَالآخِرُون .
Ya Allah berikanlah kepadanya Washilah dan Keutamaan dan tempatkanlah dia ditempat yang terpuji yang telah engkau janjikan, yang membuat iri karenanya orang-orang terdahulu dan belakangan.

(pent: Doa di atas bukan dari hadits, namun kata-katanya bagus untuk doa ketika menziarahi kubur Nabi, karena tidak ada Doa khusus ketika berziarah ke kubur Nabi)

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد
Ya Allah berikanlah Shalawat dan kepada Muhammad dan Keluarganya

ٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْم
Sebagaimana engkau memberi shalawat atas Nabi Ibrahim dan keluarganya

، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيْد ،
Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi mulia.

 اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Ya Allah, Berkahilah atas Nabi Muhammad dan keluarganya

كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْم ،
Sebagaimana engkau berkahi atas keluarga ibrahim dan keluarganya

إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيْد ،
Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia

 اللَّهُمَّ احشُرنَا فِي زُمْرَتِه ،
Ya Allah, kumpulkanlah kami dalam rombongannya

وَتَوَفَّنَا عَلَى سُنَّتِه ،
Dan wafatkanlah kami di atas Sunnahnya

وَأَوْرِدنَا حَوضَه ،
Dan datangkan kami ke Telaganya

وَاسْقِنَا بِكَأْسِهِ مَشْرَباً رَوِّياً لاَ نَظْمَأُ بَعدَهُ أَبَداً .
dan minumankan kepada kami dari gelasnya sebuah minuman yang menghilangkan dahaga dan setelah meminumnya tidak akan merasa haus lagi selamanya.

(Pent:adapun Syaikh Utsaimin رحمه الله  beliau mengajarkan Doa yang lebih simple :
السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، اللهم صل وسلم عليه واجزه عنا خيرا ما جزيت نبياً عن أمته،
"Semoga salam sejahtera atasmu, Wahai Nabi serta Rahmat Allah dan keberkahannya,
Ya Allah berikanlah shalawat dan salam atasnya dan balaslah (karena jasanya)  kepada kami dengan balasan yang terbaik seorang Nabi dari ummatnya.

ثُمَّ انْتَقِلْ إِلَى الْيَمِينِ قَدْرَ ذِرَاعٍ لِتَكُونَ مُقَابِلاً لِرَأْسِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رضي الله عنه
Kemudian bergeserlah ke sebelah kanan seukuran 1 hasta, sehingga berhadapan dengan bagian kepala (kubur) Abu Bakar رضي الله عنه

 وَقُلْ :
Lalu ucapkanlah:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيق وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه ،
Semoga salam sejahtera serta rahmat dan keberkahan Allah di limpahkan atasmu wahai Abu Bakar AsShiddiq

السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَلِيْفَةَ رَسُولِ اللهِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه ،
Semoga salam sejahtera serta rahmat dan keberkahan Allah dilimpahkan kepadamu wahai pengganti Rasulullah.

 جَزَاكَ اللهُ عَنْ صُحبَةِ نَبِيِّهِ وَعَنْ الإِسْلاَمِ خَيْراً .
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan karena telah mendampingi Nabinya dan karena(jasanya kepada) islam.

ثُمَّ انْتَقِلْ إِلَى الْيَمِينِ قَدْرَ ذِرَاعٍ لِتَكُونَ مُقَابِلاً لِرَأْسِ عُمَرَ الفَارُقِ رضي الله عنه
Kemudian bergeserlah ke arah kanan seukuran sehasta agar berhadapan dengan bagiab kepala(kubur) Umar AlFaruuq رضي الله عنه.

، وَقُل الدُّعَاءَ الَّذِي قُلْتَهُ أَمَامَ أَبِي بَكْرِ رضي الله عنه لِعُمَر .
Lalu ucapkanlah Doa seperti yang engkau ucapkan didepan (kubur) Abu Bakar رضي الله عنه kepada Umar.

Di Tulis oleh:  Syaikh Ahmad bin Abdul Aziz AlHamdaan.
(Murid senior Syaikh Bin Baz)
http://www.saaid.net/mohamed/17.htm
Di terjemahkan oleh Abu Rafah AlBatawi.

Biografi Syaikh Ahmad bin Abdul Aziz AlHamdan
http://ar.islamway.net/scholar/148/%D8%A3%D8%AD%D9%85%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B2%D9%8A%D8%B2-%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%85%D8%AF%D8%A7%D9%86

INILAH MANHAJ KAMI


قال ابن حزم رحمه الله.
Berkata ibnu Hazm رحمه الله.

Tidak halal bagi seseorang untuk memalingkan ayat dari zhohirnya dan tidak pula khobar(hadits Nabi) dari zhohirnya, karena Allah Ta'alaa berfirman :
بلسان عربي مبين.
"(AlQuran turun) Dengan lisan Arab yang nyata/ jelas"
(asSyuaraa: 195)

Dan firman Allah Ta'alaa:
يحرفون الكلم عن مواضعه.
"Mereka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya"
(AlMaidah ayat: 5).

Maka barang siapa merubah Nash(konteks dalil) dari makna zhohirnya secara bahasa tanpa burhan( dalil dari AlQuran dan sunnah)  yang lain atau ijma' maka dia telah mengklaim :"Bahwa Nash(AlQuran dan Sunnah) tidak ada kejelasan padanya. Dan dia telah merubah perkataan Allah Ta'alaa dan Wahyunya kepada Nabinya صلى الله عليه وسلم dari tempatnya(makna sebenarnya).
Dan ini perkara yang sangat besar sekali.
Jika seandainya dia selamat dari dosa besar ini, maka dia termaksud orang yang mengklaim sesuatu tanpa dalil.

(Jika) Tidak halal merubah perkataan seseorang dari manusia, maka bagaimana dengan perkataan Allah dan Rosulnya صلى الله عليه وسلم yang itu merupakan wahyu dari Allah Ta'alaa???

Dan barangsiapa yang membangkang tentang hal ini dari suatu perkataan seseorang yang berkata dari kalangan Ulama, maka(ketahuilah) tidaklah perkataan seorangpun menjadi Hujjah selain dari perkataan Rosulullah صلى الله عليه وسلم.

Dan kami telah jelaskan bahwasanya orang yang menentang dari mereka akan hal ini, maka mereka adalah makhuq Allah yang paling meninggalkan jejak shahabat رضي الله عنهم dan apalagi selain mereka.

Dan bahwasannya Ahli Zhohir(zhohiriyyah) dari kalangan ahli hadits رضي الله عنهم adalah orang-orang yang paling mengikuti dan paling sepakat dengan para shahabat رضي الله عليهم منهم...

Maka wajib agar tidak merubah Nash(dalil) dari zhohirnya kecuali dengan nash(dalil) lain yang shohih yang(bisa) mengabarkan bahwa nash itu tidak dipahami secara zhohirnya,
Maka kita mengikuti hal tersebut berdasarkan penjelasan Allah تعالى dan Rosulnya صلى الله عليه وسلم.

Sebagaimana penjelasan Nabi صلى الله عليه وسلم akan firman Allah Ta'alaa:
ولم يلبسوا إيمانهم بظلم
"Mereka tidak mencampur keimanan mereka dengan ZHULM"

Dan (Nabi) mengabarkan bahwa maksud Allah Ta'ala dengan kata: "Zhulm" adalah "Kesyirikan".

(Nabzatul kafiyah fi Ahkami Ushulud Dhien/ Imam Ibnu Hazm alAndalusi)