SIKAP SALAFUSSHALIH TERHADAP PENGUASA YANG ZHALIM*
قال الخرشي المالكي في شرح مختصر خليل ج 8 ص 60 بطعة دار الفكر-بيروت:
Al-Khorsyi AlMaliki berkata dalam kitab mukhtashar kholil juz 8. Hal 60 cetakan darul fikri - Beirut.
روى ابن القاسم عن مالك إن كان الإمام مثل عمر بن عبد العزيز وجب على الناس الذب عنه، والقتال معه، وأما غيره فلا؛ دعه وما يراد منه ينتقم الله من الظالم بظالم، ثم ينتقم من كليهما.
Ibnu qhasim telah meriwayatkan dari imam Malik, jikalau imam(penguasanya) seperti umar bin abdul aziz, wajib atas manusia untuk membelanya dan berperang bersamanya adapun selainnya (pemimpin yang tidak adil) maka tidak dibela, biarkan dia dan apa yang diinginkan darinya.
biar Allah menyiksa orang zhalim dengan orang zhalim kemudian Allah menyiksa keduanya
[ قال سحنون رحمه الله:
Sahnun رحمه الله berkata:
افترض الله قتال الخوارج بقوله تعالى : {وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا} فيجب على المسلمين جميعا قتال الخوارج والعصبية بهذه الآية إن كان الإمام عدلا .
فإن لم يكن عدلا وخرج عليه عدلٌ فعليه الخروج مع العدل حتى يظهر دين الله .
وإن كان الخارج غير عدل وسعك الوقوف ، إلا أن يريد نفسك ومالك وظلم المسلمين إن قدرت .
وإن طلبوا الوالي الظالم فلا يجوز لك الدفع عنه ولا القيام عليه ، ولا يسعك الوقوف عن العدل كان هو القائم أو المقوم عليه .
ولا يقام على ولاة الجور إلا مع الولاة إن راوا لذلك وجها وهو دفع الفساد الظاهر .]
Allah memerintahkan untuk memerangi khawarij dengan firmannya:
"Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.."
(QS.AlHujurat: 6)
• maka wajib atas kaum muslimin seluruhnya memerangi kelompok khawarij jika pemimpinnya adil.
•Dan jika dia tidak adil(zholim) dan berontak kepadanya (pemimpin) adil lain maka wajib baginya ikut berontak bersama pemimpin yang adil sehingga dien(agama) Allah ini menang.
•Dan jika yang berontak tidak adil(zholim juga) maka kamu diam kecuali dia menginginkan (mengancam) dirimu, hartamu dan menzhalimi kaum muslimin jika kamu mampu.
•Jika pemimpin yang zhalim meminta (bantuanmu) maka kamu tidak boleh membelanya dan menolongnya.
•Dan kamu tidak boleh diam saja(wajib membela) terhadap pemimpin yang adil, baik dalam keadaan dia yang menyerang atau dia diserang.
•Dan tidak boleh menjatuhkan(memerangi atau berontak) kepada penguasa yang zholim kecuali bersama penguasa yang lain jika dia memandang dapat menolak kerusakan yang nampak.(lebih besar mashlahat dari pada mudharatnya).
نوازل البُرزُلي 6/194 ط دار الغرب .
Dikutip dari kitab :
Nawazil Al-Burzuli. Jilid 6. HAL:194. Cetakan darulGarb.
Sahnun رحمه الله adalah murid Ibnu qhasim dan Ibnu qashim adalah murid Imam Malik bin anas رحمه الله
قال الدسوقي المالكي :
AdDasuki AlMaliki
يحرم الخروج على الإمام الجائر لأنه لا يُعزل السلطان بالظلم والفسق وتعطيل الحقوق بعد انعقاد إمامته، وإنما يجب وعظه. وعدم الخروج عليه إنما هو تقديم أخف المفسدتين إلا أن يقوم إمام عادل فيجوز الخروج عليه وإعانة ذلك القائم .
Haram berontak kepada imam yang zhalim karena tidak boleh mencopot penguasa hanya karena zhalim, fasiq dan menelantarkan haq-haq setelah sah kepemimpinannya, akan tetapi wajib menasehatinya.
Dan tidak boleh berontak kepadanya adalah untuk mendahulukan yang lebih ringan dari 2 kerusakan kecuali ada imam(penguasa lain) yang adil maka wajib berontak kepadanya dan menolong orang yang ingin menegakkan(keadilan) tersebut."
Penguasa-penguasa indonesia sudah pasti zhalim karena meninggalkan berhukum dengan kitabullah meskipun kita tidak langsung mengkafirkannya.
Dan pemimpin seperti ini-maksudnya zholim- bagi para salafusshalih tidak layak dibela-bela atau dipuji2.
kecuali mendoakan agar Allah memperbaiki keadaannya dengan meninggalkan kezhalimannya atau menyedikitkan kezhalimannya.
Maka aneh orang-orang yang mengaku salafi(pengikut manhaj salaf) atau ahlusunnah ikut2n muji2 capres
padahal dua2nya sudah pasti tidak adil alias zhalim.
Karena tidak mungkin bisa dikatakan adil jika meninggalkan kitabullah.
Maka sikap ahli sunnah terhadap penguasa zhalim adalah taat(dalam artian tidak berontak) dan tidak pula membela.
Dan arti taat bukan bermakna cinta.
karena tidak boleh mencintai orang zhalim
(وَلَا تَرۡكَنُوۤا۟ إِلَى ٱلَّذِینَ ظَلَمُوا۟ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ
Dan janganlah kamu condong (cinta, suka) kepada orang yang zhalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka.
[Surat Hud 113]
Tapi arti taat adalah tidak berontak dan mengikuti aturan selama tidak bermaksiat kepada Allah.
والله أعلم
أبو سخي البتاوي
Tidak ada komentar:
Posting Komentar