Kamis, 25 April 2019

Fiqih puasa

*FIQIH PUASA RAMADHAN*

Dimulai puasa Ramadhan dengan 3 tanda masuknya:
1- Ketika melihat hilal
فإذا رأيتم الهلال فصوموا
"Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah"(HR.Muslim)

2- Persaksian orang-orang yang terpercaya dan adil dan ditunjuk penguasa untuk melihat hilal, maka cukup dengan kabar mereka untuk menyatukan umat dan mencegah perpecahan
الصوم يوم تصومون والفطر يوم تفطرون
"Berpuasa pada hari kalian(semua) berpuasa dan berbuka (idhul fitri) pada hari kalian semua berbuka"(HR.Tirmidzi)

3- Mengenapkan bulan sya'ban menjadi 30 hari
فإن غبي عليكم فأكملوا عدة شعبان ثلاثين
"Jika tidak tampak(hilal) atas kalian maka sempurnakanlah bilangan sya'ban menjadi 30"(HR.Bukhori)

Hukum puasa Ramadhan

1- *Wajib adaa* yaitu wajib segera atau langsung pada siang hari atau bulan Ramadhan), yaitu kepada:
Muslim, Baligh, mumayyiz, Berakal, Muqim, Sehat, Mampu dan merdeka

2- *Wajib Qhodo* yaitu tidak boleh dilakukan saat itu yaitu : Wanita yang Haidh dan nifas

3- *Takhyir* Diberi pilihan(dilakukan segera atau diQhodo), yaitu : Musafir dan orang sakit dan juga orang yang sangat berat melaksanakan saat itu.

*WAKTU PUASA*
*Awal*: Terbit Fajar shodiq atau masuk waktu shubuh
*Akhir*: Tenggelam matahari atau masuk waktu magrib:

Dalil:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ
Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, (yaitu fajar shodiq/ shubuh) Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam(Magrib)...
[Surat Al-Baqarah 187]

*PEMBATAL-PEMBATAL PUASA*

1- Jimak (hubungan suami istri)
Dan wajib membayar khafarat: Membebaskan budak atau puasa 2 bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.

2- Makan dan minum dengan sengaja.

Adapun jika lupa tidak mengapa berdasarkan hadits:
من.نسي وهو صائم فأكل أو شرب فليتم صومه فإنما أطعمه الله وسقاه
"Barang siapa yang lupa makan atau minum dan dia sedang berpuasa, maka sempurnakanlah puasanya sesungguhnya Allah telah memberi makan dan memberi minum kepadanya".

3- Menyengaja membuat muntah.

4- Mengeluarkan mani dengan sengaja karena melihat atau menyentuh dan lainnya.

Adapun jika karena mimpi dan tanpa membuat sebab yang disengaja maka sah puasanya dan hanya mandi lalu meneruskan puasanya.

5- Berbekam.

6- Murtad (keluar dari islam).

*SUNNAH-SUNNAH DIBULAN PUASA*

1- Mengucapkan selamat akan datangnya Ramadhan.
Dari Abu hurairah رضي الله عنه berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم apabila datang bulan ramadhan memberi kabar gembira kepada para shahabatnya dan berkata:
"قد جاءكم شهر رمضان شهر مبارك...
"Telah datang pada kalian bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah..."
(HR.Ahmad dan Nasaai)
Ibnu Rajab AlHanbali berkata:
"قال بعض العلماء: هذا الحديث أصل في تهنئة الناس بعضهم بعضاً بشهر رمضان".
"Berkata sebagian ulama, hadits ini dasar(dalil) untuk memberikan selamat sebagian orang kepada yang lain dengan bulan Ramadhan"

2- Sahur
تسحَّروا، فإن في السحور بركة "
Sahurlah karena sesungguhnya pada sahur ada keberkahan
(HR.Bukhori dan Muslim)

3- Mengakhirkan sahur.
Berdasarkan riwayat dari Bukhori dan Muslim dari Zaed bin Tsabit رضي الله عنه bahwa rasulullah sekitar 50 ayat sebelum waktu shubuh.

4- Menyegerakan berbuka
لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر "
Senantiasa manusia didalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka".
(HR.Bukhori dan Muslim)

5- Berbuka dengan kurma basah, kering atau air.

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه berkata:
" كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي، فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات، فإن لم تكن حسا حسوات من الماء "
"Bahwa rasulullah صلى الله عليه وسلم berbuka dengan Ruthob(kurma basah) sebelum shalat, dan jika tidak ada ruthob maka dengan kurma kering dan jika tidak ada maka dengan meneguk beberapa teguk air".
(HR.Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad)

6- Membaca doa berbuka.

Dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما berkata:
" كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال:
Rasulullah صلى الله عليه وسلم apabila berbuka, beliau membaca
" ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ "
"Telah hilang dahaga dan urat-urat telah basah dan telah tetap pahala in syaa Allah"
(HR.Abu Daud)

7- Memberi makan berbuka orang yang berpuasa.
" مَنْ فطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غيْرَ أَنَّه لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِم شيْئًا "
"Barangsiapa yang memberi buka orang yang berpuasa maka dia mendapat pahala seperti pahalanya dan tidak berkurang dari pahala orang berpuasa sedikitpun".
(HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah)

8- Banyak bersedekah dan berbuat kebajikan.
Sebagaimana riwayat ibnu abbas رضي الله عنهما
كان أجود بالخير من الريح المرسلة
"Adalah (Rasulullah) sangat baik melebihi dari angin yang berhembus"
(HR.Bukhori dan Muslim)

9- Menahan diri dari permusuhan, maksiat dan perkataan yang tidak layak.
: " إذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب، ولا يجهل، فإن شاتمه أحد أو قاتله فليقل: إني صائم "
"Jika suatu hari salah seorang kalian sedang berpuasa maka jangan rafast(berbicara yang mengantar ke Jimak atau zina) dan jangan berteriak- teriak dan jangan berbuat bodoh(maksiat) dan jika salah seorang mencelanya atau mengajak berkelahi dengannya maka katakan *"sesungguhnya aku sedang berpuasa"* ".
(HR.Bukhori Muslim)

10- Umroh
"عمرة في رمضان تعدل حجة".
"Umroh dibulan ramadhan seperti Haji"

Dalam lafadz lain "seperti haji bersamaku"

11- Beri'tikaf disepuluh akhir terakhir Ramadhan
"كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعتكف العشر الأواخر من رمضان"
"Rasulullah صلى الله عليه وسلم beri'tikaf pada sepuluh akhir Ramadhan"
(HR.Bukhori)

12- Membaca doa malam Lailatul Qadar saat menanti malam lailatul Qadar
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
/ALLAHUMMA INNAKA 'AFFUWWUN TUHIBBUL'AFWA FA'FU 'ANNII"
"Ya Allah sesungguhnya engka maha pemaaf dan mencintai memaafkan maka maafkan aku"

13- shalat malam atau tarawih
"من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه"
"Barangsiapa yang shalat malam dibulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala maka akan diampuni dosanya yang telah lalu"
(HR.Bukhori dan Muslim)

والله أعلم

Sabtu, 20 April 2019

SIKAP SALAFUSSHALIH TERHADAP PENGUASA YANG ZHALIM*

SIKAP SALAFUSSHALIH TERHADAP PENGUASA YANG ZHALIM*

قال الخرشي المالكي في شرح مختصر خليل ج 8 ص 60 بطعة دار الفكر-بيروت:
Al-Khorsyi AlMaliki berkata dalam kitab mukhtashar kholil juz 8. Hal 60 cetakan darul fikri - Beirut.
روى ابن القاسم عن مالك إن كان الإمام مثل عمر بن عبد العزيز وجب على الناس الذب عنه، والقتال معه، وأما غيره فلا؛ دعه وما يراد منه ينتقم الله من الظالم بظالم، ثم ينتقم من كليهما.
Ibnu qhasim telah meriwayatkan dari imam Malik, jikalau imam(penguasanya) seperti umar bin abdul aziz, wajib atas manusia untuk membelanya dan berperang bersamanya adapun selainnya (pemimpin yang tidak adil) maka tidak dibela, biarkan dia dan apa yang diinginkan darinya.
biar Allah menyiksa orang zhalim dengan orang zhalim kemudian Allah menyiksa keduanya
[ قال سحنون رحمه الله:
Sahnun رحمه الله berkata:
افترض الله قتال الخوارج بقوله تعالى : {وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا} فيجب على المسلمين جميعا قتال الخوارج والعصبية بهذه الآية إن كان الإمام عدلا .
فإن لم يكن عدلا وخرج عليه عدلٌ فعليه الخروج مع العدل حتى يظهر دين الله .
وإن كان الخارج غير عدل وسعك الوقوف ، إلا أن يريد نفسك ومالك وظلم المسلمين إن قدرت .
وإن طلبوا الوالي الظالم فلا يجوز لك الدفع عنه ولا القيام عليه ، ولا يسعك الوقوف عن العدل كان هو القائم أو المقوم عليه .
ولا يقام على ولاة الجور إلا مع الولاة إن راوا لذلك وجها وهو دفع الفساد الظاهر .]
Allah memerintahkan untuk memerangi khawarij dengan firmannya:
"Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.."
(QS.AlHujurat: 6)
• maka wajib atas kaum muslimin seluruhnya memerangi kelompok khawarij jika pemimpinnya adil.
•Dan jika dia tidak adil(zholim) dan berontak kepadanya (pemimpin) adil lain maka wajib baginya ikut berontak bersama pemimpin yang adil sehingga dien(agama) Allah ini menang.
•Dan jika yang berontak tidak adil(zholim juga) maka kamu diam kecuali dia menginginkan (mengancam) dirimu, hartamu dan menzhalimi kaum muslimin jika kamu mampu.
•Jika pemimpin yang zhalim meminta (bantuanmu) maka kamu tidak boleh membelanya dan menolongnya.
•Dan kamu tidak boleh diam saja(wajib membela) terhadap pemimpin yang adil, baik dalam keadaan dia yang menyerang atau dia diserang.
•Dan tidak boleh menjatuhkan(memerangi atau berontak) kepada penguasa yang zholim kecuali bersama penguasa yang lain jika dia memandang dapat menolak kerusakan yang nampak.(lebih besar mashlahat dari pada mudharatnya).

نوازل البُرزُلي 6/194 ط دار الغرب .
Dikutip dari kitab :
Nawazil Al-Burzuli. Jilid 6. HAL:194. Cetakan darulGarb.

Sahnun رحمه الله adalah murid Ibnu qhasim dan Ibnu qashim adalah murid Imam Malik bin anas رحمه الله

قال الدسوقي المالكي :
AdDasuki AlMaliki
يحرم الخروج على الإمام الجائر لأنه لا يُعزل السلطان بالظلم والفسق وتعطيل الحقوق بعد انعقاد إمامته، وإنما يجب وعظه. وعدم الخروج عليه إنما هو تقديم أخف المفسدتين إلا أن يقوم إمام عادل فيجوز الخروج عليه وإعانة ذلك القائم .
Haram berontak kepada imam yang zhalim karena tidak boleh mencopot penguasa hanya karena zhalim, fasiq dan menelantarkan haq-haq setelah sah kepemimpinannya, akan tetapi wajib menasehatinya.
Dan tidak boleh berontak kepadanya adalah untuk mendahulukan yang lebih ringan dari 2 kerusakan kecuali ada imam(penguasa lain) yang adil maka wajib berontak kepadanya dan menolong orang yang ingin menegakkan(keadilan) tersebut."

Penguasa-penguasa indonesia sudah pasti zhalim karena meninggalkan berhukum dengan kitabullah meskipun kita tidak langsung mengkafirkannya.

Dan pemimpin seperti ini-maksudnya zholim- bagi para salafusshalih tidak layak dibela-bela atau dipuji2.
kecuali mendoakan agar Allah memperbaiki keadaannya dengan meninggalkan kezhalimannya atau menyedikitkan kezhalimannya.

Maka aneh orang-orang yang mengaku salafi(pengikut manhaj salaf) atau  ahlusunnah  ikut2n muji2 capres
padahal dua2nya sudah pasti tidak adil alias zhalim.
Karena tidak mungkin bisa dikatakan adil jika meninggalkan kitabullah.

Maka sikap ahli sunnah terhadap penguasa zhalim adalah taat(dalam artian tidak berontak) dan tidak pula membela.

Dan arti taat bukan bermakna cinta.
karena tidak boleh mencintai orang zhalim
(وَلَا تَرۡكَنُوۤا۟ إِلَى ٱلَّذِینَ ظَلَمُوا۟ فَتَمَسَّكُمُ ٱلنَّارُ
Dan janganlah kamu condong (cinta, suka)  kepada orang yang zhalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka.
[Surat Hud 113]

Tapi arti taat adalah tidak berontak dan mengikuti aturan selama tidak bermaksiat kepada Allah.

والله أعلم
أبو سخي البتاوي